Berkelahi karena Isu Santet, 2 Nenek di Simalungun Masuk Bui

Berkelahi karena Isu Santet, 2 Nenek di Simalungun Masuk Bui

- detikNews
Senin, 24 Jun 2013 15:57 WIB
Foto: Andi Siahaan/detikcom
Simalungun - Karena bersilang pendapat soal isu santet atau begu ganjang, 2 nenek di Simalungun, Sumatera Utara, Ratima Nababan (72) dan Konna Sinaga (62), berkelahi. Keduanya saling melaporkan dan akhirnya sama-sama masuk bui.

Ratima dan Konna merupakan warga Huta Ujung Kapal Desa Mancok, Kecamatan Hutabayu Raja, Simalungun, Sumatera Utara. Keduanya menjadi menjadi pesakitan di Pengadilan Negeri (PN) Simalungun, Senin (24/6/2013).

Dalam sidang dengan agenda dakwaan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejari Simalungun, Jan Maswan Sinurat menyatakan masalah berawal dari meninggalnya suami Konna Sinaga, Maruasi Simanjuntak, tahun 2012. Beredar kabar di desa, jika penyebab kematiannya adalah begu ganjang yang dipelihara Ratimah Nababan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarga Konna Sinaga termakan isu dan mulai menjaga jarak dengan Ratimah Nababan. Puncaknya pada tanggal 10 Februari 2013, keduanya bertemu dan terjadi pertengkaran mulut hingga terjadi perkelahian.

"Sempat terjadi perkelahian antara Ratimah dan Konna hingga mengakibatkan putusnya telinga Konna karena digigit Ratimah. Ratimah juga menderita luka di kening," ujar Jan Sinurat.

Tidak terima dengan kejadian itu, kedua nenek nenek melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Tanah Jawa hingga akhirnya kedua perempuan tua ini ditetapkan sebagai tersangka.

Keduanya disidangkan secara bergantian dengan ketua majelis hakim Ramses Pasaribu dan hakim anggota Heriyanti serta Budi Teguh Simaremare. Dalam sidang tersebut majelis sempat menyarankan agar keduanya berdamai. Namun sayangnya salah satu pihak keberatan.

"Saya menyarankan agar kedua belah pihak berdamai. Dua-duanya sudah tua dan uzur, tapi semua tergantung pihak yang berperkara," saran Ramses Pasaribu kepada keduanya.

Saat ini, keduanya ditahan di LP Pematangsiantar. Sidang rencananya akan dilanjutkan minggu depan.

Perlu diketahui, di kalangan masyarakat suku Batak, begu ganjang atau santet sering dijadikan isu untuk menyudutkan salah satu warga di desa. Kadang isu begu ganjang bisa berujung bentrokan antar warga dan main hakim sendiri hingga mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang. Hingga kini, isu tersebut masih saja sering terjadi di kabupaten Simalungun.

(try/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads