PAN: Jika SBY 'Maafkan' PKS, Bisa Dianggap Lemah

PAN: Jika SBY 'Maafkan' PKS, Bisa Dianggap Lemah

- detikNews
Minggu, 23 Jun 2013 12:51 WIB
Jakarta - PKS mengklaim telah berkomunikasi dengan Presiden SBY dan sepakat koalisi sampai 2014. Jika benar demikian, SBY bisa dianggap pemimpin yang lemah.

"Pertama, dia dianggap baik hati, sudah ditusuk tapi tetap merangkul. Kedua, dia dianggap lemah, berkali-kali menyiratkan kejengkelan terhadap sikap PKS tapi tidak berani tegas mengambil tindakan," kata Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo kepada detikcom, Minggu (23/6/2013).

SBY tak perlu ragu memberi sanksi ke PKS yang telah terang-terangan menolak APBN-P 2013 yang merupakan kebijakan vital pemerintah. Tak perlu khawatir PKS akan terkesan dizalimi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentang penzaliman, masyarakat sudah tidak bisa lagi dikecoh dengan citra dizalimi. Saya tidak menangkap gejala sedikitpun bahwa PKS kebanjiran simpati dari masyarakat karena menolak kenaikan harga BBM," tuturnya.

Dalam pandangan Dradjad, kasus impor sapi lebih mendominasi persepsi masyarakat hingga akar rumput. Jadi tak ada alasan bagi SBY untuk 'memaafkan' PKS yang sudah berkali-kali membangkang.

"Jadi permainan zalim-menzalimi ini malah menimbulkan antipati baik bagi SBY maupun PKS. Justru PDIP yang saya lihat berhasil mendapatkan simpati tersebut, karena mereka konsisten bersikap oposisi," tandasnya.

(van/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads