Delegasi Indonesia sendiri diwakilkan oleh lima pemuda terbaiknya: Andhyta Utami (Universitas Indonesia), Ari Jahja (Baruch College New York), Awidya Santikajaya (Australian National University), Dito Krista (Institut Teknologi Bandung), serta Chandra Jinata (Hong Kong University of Science and Technology). Mereka adalah ekspertis di bidangnya masing-masing, dan telah terpilih sejak Februari 2013 melalui seleksi yang cukup ketat oleh IDEA Network dan didukung oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia. Dengan persiapan dan kerja keras selama tidak kurang dari empat bulan, mereka berlima berhasil membawa beberapa usulan penting selama diskusi dan debat dua hari penuh yang akhirnya diadopsi ke dalam Y20 2013 Communique.
Poin-poin ini di antaranya terkait dengan reformasi arsitektur institusi keuangan internasional. Delegasi pemuda Indonesia percaya bahwa kepemimpinan di organisasi seperti IMF atau World Bank tidak boleh berdasarkan bias kenegaraan, tapi harus sepenuhnya berdasarkan kapabilitas (merit-based) dengan proses transparansi yang lebih baik lagi. Ide yang sempat ditolak oleh beberapa delegasi negara maju ini akhirnya lolos di meja negosiasi setelah melalui perdebatan yang cukup alot. Selain itu, Indonesia juga mendorong adanya target performa anggaran yang jelas dari setiap pemerintah G20, guna mendorong keberlanjutan fiskal terkait dengan pengeluaran negara, khususnya terkait dengan public debt.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekomendasi tersebut kemudian dipresentasikan ke hadapan Presiden Rusia, Vladimir Putin, serta Sherpa Rusia untuk G20, Ksenia Yudaeva oleh 26 Ketua Delegasi (Indonesia diwakilkan oleh Andhyta Utami). Menurut Presiden Putin dan Sherpa Yudaeva, rekomendasi Y20 penuh dengan ide yang baru, progresif, dan menarik. Pada rapat tertutup informal tersebut, Andhyta juga mendapat kesempatan untuk menanyakan posisi Rusia terkait National Youth Policy atau Kebijakan Pemuda Nasional yang saat ini mulai menjadi isu di berbagai negara di dunia.
"Saat ini Rusia belum memiliki kebijakan yang khusus dan komprehensif untuk pemuda, akan tetapi pada berbagai kebijakan lintas sektor, pentingnya pemuda sudah sangat diperhitungkan," jawab Presiden Putin. Keseriusan Rusia dalam melihat pemuda cukup terkonfirmasi dari bagaimana Rusia melanjutkan tradisi Y20 Summit yang diinisiasi oleh Mexico di Los Cabos, tahun lalu.
Secara keseluruhan, delegasi Indonesia mendapat sambutan yang cukup baik serta pujian dari berbagai delegasi negara lain, terutama karena masukan-masukan konstruktif yang mereka berikan sepanjang diskusi working group maupun delegation leaders' meeting di sana. Kelima delegasi tersebut berharap bahwa tahun depan Indonesia kembali dapat berpartisipasi dengan aktif dan serius dalam proses negosiasi yang penting ini.
*) Andhyta Utami, Mahasiswa UI, Ketua Delegasi Pemuda Indonesia ke Y20.
(rmd/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini