Mengenai Villa Nova ini disebutkan dalam buku 'Sejarah Nasional Indonesia IV' yang ditulis dan disusun Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto.
"Pada 5 April yaitu ketika Entong Gendut memimpin segerombolan orang-orang berkerumun di depan Villa Nova, rumah Lady Rollinson, pemilik tanah partikelir Cililitan Besar," demikian dituliskan dalam buku itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Villa Nova juga tercatat dalam buku 'Betawi, Queen of The East' yang ditulis wartawan senior pemerhati sejarah, Alwi Shahab:
Sebuah monumen sejarah setidaknya bisa menjadi saksi bisu betapa rakyat dengan gigih melawan kesewenang-wenangan. Dia adalah sebuah gedung yang telah luluh lantak dimakan api sekitar tahun 1970-an. Itulah gedung yang dibangun pada 1740, letaknya di hadapan Rindam Jaya, bagian paling selatan dari kawasan Condet.
Gedung yang pernah dipakai asrama Brimob ini dulu merupakan landhuis atau vila, tempat tinggal tuan tanah Belanda (dulu bernama Tanjung Oost kini bernama Jalan Tanjung Timur. Dari pemberontakan di tempat itu, Haji Tong Gendut muncul sebagai jawaranya
Alwi Shahab juga menulis nama Entong Gendut sempat dijadikan nama jalan di sana sebelum akhirnya diganti dengan Jalan Ayaman, seorang tuan tanah di sana.
detikcom coba menelusuri jejak-jejak peninggalan bangunan megah dan bersejarah itu. Bangunan tersebut saat ini terletak di komplek asrama polisi, di Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Keadaan bangunan peninggalan Belanda tersebut hanya tersisa kerangkanya saja saat dikunjungi beberapa waktu lalu. Hal tersebut dikarenakan pernah terjadi kebakaran besar pada tahun 1986. Diduga kebakaran disebabkan kompor yang meledak.

Memang usai Belanda pergi dari Tanah Air, gedung tersebut kemudian dijadikan asrama kepolisian. Bangunan yang sudah tampak batu batanya itu kini di sekelilingnya ditanami pohon pisang dan tanaman lain oleh penduduk sekitar.
Kisah gedung ini juga tercatat di https://history.peschfamily.com/, situs keluarga keturunan pembangun dan pemilik pertama gedung ini dari klan Van Riemsdijk. Keturunan Van Riemsdijk, Tjalling Ament dan Dina Cornelia yang meninggal tahun 1870 dan 1877, sebelum pemberontakan Entong Gendut 1916, dimakamkan di TPU Gedong.
Disebutkan Villa Nova ini dibangun pada tahun 1756, dan keturunan Van Riemsdijk, terutama Willem Helvetius van Riemsdijk menempati vila itu sejak tahun 1781 hingga Perang Dunia II.
Keluarga Riemsdijk sempat mengabadikan Villa Nova ini sekitar tahun 1985, setelah kebakaran setelah dijadikan asrama polisi.

Kemudian diabadikan lagi 10 tahun kemudian, tepatnya taun 1996, bangunan ini tinggal batu-bata.
Kini, tahun 2013, bangunan ini terletak di bagian belakang asrama polisi yang kanan-kirinya sengaja ditanami penduduk dengan tanaman pisang dan tanaman lainnya.
(nwk/nrl)