Jerapah dan Kuda Nil di Ragunan Mati

Jerapah dan Kuda Nil di Ragunan Mati

- detikNews
Kamis, 20 Jun 2013 17:23 WIB
Jakarta - Kebun binatang ragunan baru saja kehilangan 2 ekor satwa mereka. Binatang tersebut diketahui mati pada awal Juni yang lalu karena usia yang sudah tua dan penyakit.

"Memang benar ada 2 ekor satwa yang mati pada minggu kedua Juni ini. Ada Jerapah yang mati karena sudah berumur 27 tahun, jadi sudah tua. Kalau in vitro (dalam kandang/kebun binatang) usia mereka bisa sampai 27. Sementara di luar misalnya di hutan, usia mereka paling tua bisa 25 tahun," ujar kepala TU Kebun Binatang Ragunan, Bambang Triyono kepada detikcom di kantornya, Komplek Taman Margasatwa Ragunan, Jaksel, Kamis (20/6/2013).

Selain jerapah, satwa yang baru-baru ini mati adalah kuda nil. Menurut pemeriksaan nekrologi dari IPB, hewan tersebut mati karena sakit di bagian pencernaan dan ginjal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sementara untuk kuda nil itu ketika diperiksa oleh dokter kami yang bekerjasama dengan fakultas kedokteran IPB, kuda nil ini mati karena sakit di bagian pencernaan dan ginjal. Dan usianya sudah mencapai 18 tahun. Rata-rata umur kuda nil itu bisa 20 tahun," jelas Bambang.

Ketika ada dugaan hewan tersebut mati karena kekurangan nutrisi, Bambang serta merta membantah. Karena menurutnya, pemeliharaan dan penjagaan kesehatan satwa di Ragunan dilakukan secara selektif.

"Pengawasan makanan mereka sangat dijaga ya. Ada seleksi khusus untuk memilih pakan berkualitas hingga sampai ke satwa yang ada di Ragunan. Ada SOP yang selektif. Untuk lelang pakan juga kami lakukan dengan LPSE, Jadi kami benar-selektif untuk mencari pemasok pakan satwa yang berkualitas," tuturnya.

"Selain itu pengawasan kami terhadap para satwa juga sangat selektif. Para penjaga satwa akan segera melaporkan kepada dokter hewan yang standby di sini apabila ada satwa yang sakit atau perilakunya mulai berubah," sambungnya.

Untuk sementara, lanjut Bambang, Ragunan tidak memiliki Jerapah. Akan tetapi dalam waktu dekat mereka akan mendatangkan sepasang Jerapah dari Kebun Binatang di Australia sebagai bagian kerjasama tukar-menukar hewan antara dua kebun binatang yang telah dilaksanakan sejak 1997 lalu.

"Untuk sementara kami belum memiliki jerapah ya, tapi kami saat ini sedang dalam proses mendatangkan sepasang jerapah dari Taronga Zoo, Sydney Australia, yang nanti akan kami adakan pertukarkan dengan sepasang harimau sumatera," kata Bambang.

Kenyamanan para hewan menurut Bambang sangat dijaga. Dengan petugas dan dokter yang selalu siaga, kesehatan hewan selalu dipantau setiap hari.

"Dari 52 unit kandang, 7 orang dokter hewan kami yang mobile setiap hari memberikan vitamin dan obat-obatan kepada para hewan. Selain itu kandang mereka juga bersih, diberikan berupa panggung, untuk merka beriteraksi dengan manusia, dan mereka juga diberikan tempat berteduh apabila hujan,"
lanjut Bambang.

Hewan yang mati dikubur dimana?

"Untuk yang mati, kami punya fasilitas kremasi di dalam lingkungan Ragunan ini, selain itu untuk beberapa hewan juga kami kubur, masih di dalam komplek Ragunan. Tapi selain dikubur atau dikremasi, beberapa juga akan kami awetkan sebagai salah satu fungsinya adalah untuk ilmu pengetahuan dan pelajaran," pungkasnya.

(rni/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads