Ajrut-ajrutan dan Deg-degan Naik Metro Mini dan Kopaja di Jakarta

Ajrut-ajrutan dan Deg-degan Naik Metro Mini dan Kopaja di Jakarta

- detikNews
Kamis, 20 Jun 2013 13:28 WIB
(Foto: pembaca detikcom Andi)
Jakarta - Ibu kota selalu punya cerita, termasuk angkutan umum yang sebagian besar masalahnya itu-itu saja. Bus-bus kota tanggung yang lalu lalang sejak tahun 1970-an di Jakarta masih berkeliaran di jalan.

Dengan komponen mobil minimalis karena sudah dipreteli di sana-sini hingga etika sopir yang selalu berhasil membuat penumpangnya mengelus dada. Coba simak foto yang dikirimkan Andi, pembaca detikcom pada hari Kamis (20/6/2013).

Andi memfoto aksi dan gaya sopir Metro Mini 03 jurusan Senen-Pulogadung. Sopir berperawakan subur itu tampak sangat santai mengenakan topi yang dibalik ke belakang, kaos putih yang sudah berubah warna menjadi kekuningan, lusuh ada bercak-bercak debu di pundaknya. Kaos itu tak tertutup rapi, menyisakan bagian pinggang yang tersembul karena gerak-gerik sang sopir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai padanan, sopir tampak cuek mengenakan celana jeans yang sangat belel, ada tambalan dan robek pada paha bagian kiri hingga dengkul menyembul.

Tampaknya, pemakaian seragam berwarna merah marun pada sopir Metro Mini tak selalu dipatuhi entah karena malas atau udara Jakarta yang cukup gerah.

Sopir memegang kemudi yang sudah tak ada tombol klaksonnya di tengah. Kabel-kabel berserabutan telanjang, dash board yang sudah tak jelas speedometernya, hingga tongkat pemindah gigi yang tak jelas lagi wadah dan ukuran kecepatannya. Di bagian bawah pedal rem, besi bagian bawah itu sudah bolong hingga terlihat jalanan aspal yang dilaluinya.

detikcom yang hari ini naik Metro Mini 75 jurusan Pasar Minggu-Blok M menyaksikan sendiri etika sopir angkutan bertarif Rp 2.000 itu. Di perempatan Jalan Raya Ragunan, lampu hijau yang seharusnya jalan, sang sopir malah mengerem mobilnya, tak peduli mobil di belakangnya mengklakson.

Sementara ketika berada di perempatan Republika-Pejaten Village, lampu yang menyala kuning ke merah malah diterabas hingga hampir menabrak mobil dan sepeda motor. Si sopir melakukan itu dengan muka datar-datar saja.

Tampaknya keresahan warga ini dirasakan Gubernur DKI yang sekarang menjabat, Jokowi. Serangkaian sindiran sudah kerap dilontarkannya.

Saking herannya, Jokowi membandingkan bus dengan gerobak. "Nggak ada speedometernya. Ini bus atau gerobak?" ujar Jokowi saat memberi kuliah umum di STIKOM InterStudi di Kebayoran Baru, Jaksel, Rabu (19/6).

Jokowi pun heran bagaimana kendaraan itu bisa beoperasi dengan layak. "Banyak yang nggak punya rem, nggak tahu pakai apa. Ngeremnya pakai doa," celoteh Jokowi yang tidak heran kalau bus tanggung lawas ini sering menabrak jalan atau pemakai jalan lain.

Nah, apakah Anda merasakan pengalaman yang sama yang dirasakan Andi, detikcom dan Jokowi? Silakan berbagi kepada kami dengan mengirimkan email ke redaksi@detik.com lengkap dengan nomor telepon. Jangan lupa sertakan foto angkutan umum yang memprihatinkan itu bila ada.


(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads