Aksi dilakukan sekitar pukul 20.00 WIB dengan teatrikal dari massa Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Semarang. Teatrikal menggambarkan rakyat miskin yang berusaha menampung bensin yang dibuang oleh pemerintah.
"Kenaikan harga BBM akan berimbas pada kebutuhan sehari-hari. Jelas ini sangat merugikan rakyat," kata ketua GMNI Semarang, Sonny Sampoerna di Jl Pahlawan Semarang, Rabu (19/6/2013).
Mereka kemudian membakar ban sambil bernyanyi mengelilinginya. Aksi tersebut sempat menarik perhatian pengguna jalan dan sedikit menghambat laju kendaraan di Jl Pahlawan.
Sementara itu tidak jauh dari lokasi unjuk rasa GMNI, mahasiswa dari Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Walisongo juga melakukan aksi dengan menjalankan Sholat Jenasah di trotoar kemudian dilanjutkan dengan Shalawat.
"Ada rekan yang memerankan jenasah itu sebagai simbol berkabung karena hati nurani para legislatif sudah mati, pungkas koordinator aksi, Risya Islam.
Tidak berapa lama setelah aksi dari PMII, hujan deras mengguyur kota Semarang, meski demikian para mahasiswa tetap bersikukuh melakukan orasi di bekas videotron
Diketahui PMII Walisongo juga menggelar aksi mogok makan yang dilakukan oleh 11 anggotanya. Sementara itu GMNI Semarang juga mendirikan tenda posko penolakan harga BBM.
(alg/rvk)