"Pada prinsipnya setiap warga negara punya hak politik untuk menjadi capres, dan para capres punya peluang untuk menang. Peluang itu ada yang besar ada yang kecil, yang kecil bisa dibikin menjadi besar tergantung ikhtiar masing-masing. Sebelum memutuskan maju capres pastikan memahai 2 hal," papar SBY dalam acara ultah ke 14 Rakyat Merdeka di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Rabu (19/6/2013).
Yang pertama, lanjut SBY, setiap capres hendaknya memahami Indonesia seutuhnya. SBY berharap para capres melihat Indonesia tidak seperti melihat snapshot photo. Namun lihatlah Indonesia seperti motion picture.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SBY juga menyarankan agar para capres menghitung persiapan untuk menjadi capres. Dihitung peluang dan jalan yang akan dilaluinya.
"Putuskan untuk maju, saya provoke jangan ragu putuskan untuk maju, persiapkan baik 50 persen kemenangan. Tahap satu sesederhana itu," katanya.
Tahap kedua, bagaimana para kandidat kita berjuang memenangkan pemilihan dengan cara kampanye yang jitu dan efektif. bahwa banyak buku yang menyebut resep dan cara menjadi pemimpin. SBY juga mengatakan banyak yang menulis cara jitu menjadi pemimpin yang sukses.
"Saya mengatakan tidak ada resep yang ajaib. Tidak ada satu kiat pun yang menjanjikan bahwa yang mengikuti kiat-kiat itu pasti menang," ungkapnya.
SBY mengibaratkan pilpres seperti perang dalam militer atau bisnis. Pilpres juga menggabungkan seni dan ilmu pengetahuan.
"Banyak yang bisa diteorikan ada juga tidak, banyak buku how to win election, ada yang bisa diterapakan ada yang tidak. Yang jelas temani-teman capres peperangan politik memiliki misteri," tuturnya.
"Persiapkan logistik, perang tidak akan menang tanpa logistik, tentu logistik yang halal. Segalanya berpulang atas kerja keras kegigihan pada pilpres mendatang. Good luck!" tutup SBY.
(mpr/rvk)