Apa yang kesulitan utama memberantas terminal bayangan itu?
"Calon penumpangnya masih saja menunggui bus di sini. Padahal Dishub sudah berjaga agar bus masuk terminal. Tapi karena masih membandel, polisi cuma bisa bantu agar tak terlalu macet," jawab seorang Polantas yang berjaga di perempatan Pasar Rebo, Jaktim, Rabu (19/6/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Garut! Garu! Garut! Kuningan mbak? Sini, sini!! " teriak seorang kernet bekemeja biru sambil melambaikan tangan.
Aksi ngetem bus-bus antar kota ini rupanya sejalan dengan aspirasi calon penumpang. Mereka mengaku dimudahkan dibanding bila harus mencari bus ke terminal resmi terdekat di Kampung Rambutan yang berjarak sekitar 2 kilo meter dari perempatan Pasar Rebo.
"Kalau dari sini kan gampang. Turun angkot di perempatan langsung naik bus. Lagian sudah biasa kok kalau mau pulang kampung naiknya dari sini," ujar Sisil (27) yang mengaku akan pulang ke kampungnya di Kuningan, Jawa Barat.
Kondisi ini bertolak belakang dengan pernyataan Kepala Bagian Operasi Dishub Arifin Hamonangan yang menginformasikan bahwa bus antar kota dan provinsi sudah tidak ngetem di sepanjang perempatan Pasar Rebo, karena bus tersebut telah ditertibkan menuju terminal Kampung Rambutan. Apabila masih ada yang membandel akan dikenai sanksi berupa pencabutan ijin beroperasi selama seminggu.
"Saat ini jalan di Perempatan Pasar Rebo telah bersih bari bus antar kota yang biasa ngetem, karena telah ditertibkan menuju terminal Kampung Rambutan. Apabila masih bandel maka akan kena sanksi tidak beroperasi selama seminggu," ujar Arifin ketika berbincang dengan detikcom beberapa jam sebelumnya (19/6).
(rni/lh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini