'Seni Maen Pukulan Sabeni' demikian nama padepokan pencak silat Betawi aliran Sabeni yang kini terus menyebarkan ilmunya dengan tempat latihan di kawasan Tanah Abang. Kadang menumpang di pelataran Kecamatan Tanah Abang atau di SD Spoor Lama di kawasan Kebon Kacang Raya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Grand Master Zul Bachtiar, yang merupakan cucu dari istri ketiga Sabeni, yang mengasuh padepokan ini juga kadang mengajarkan seni bela diri di berbagai institusi dan berpindah-pindah tempat mengajarnya.

Bang Zul (tengah) sedang mengajarkan silat (Foto: Facebook Komunitas Silat Sabeni)
Kembali mengenai jurus-jurus itu, menurut Zul, jurus silat aliran Sabeni sekitar 15. Namun yang terkenal di antaranya ya 4 jurus itu hingga menjadi simbol perguruan silatnya. Nama jurus itu tidak asal saja disematkan akan tetapi disesuaikan dengan gerakannya.
Bang Zul, demikian Zul Bachtiar akrab disapa, menjelaskan mengenai asal muasal keempat nama jurus tersebut. Nama Naga Ngerem diberikan karena gerakan yang ditampilkan hampir mirip dengan ular yang sedang melindungi anaknya. Namun sewaktu-waktu dapat menyerang untuk melumpuhkan lawannya jika ia merasa dalam bahaya.
โKalau Merak Mengigel itu emang gerakannya mirip sama merak yang dalam posisi melindungi dirinya sendiri. Seakan kalau dilihat dari gerakannya tidak berbahaya, tapi jangan salah,โ ujar Zul.
Bang Zul, begitu ia akrab disapa, kemudian mempraktekkan gerakan Merak Mengigel dengan luwes. Mengenakan kaos berwarna merah dan celana hitam, ia lantas berpindah dari satu gerakan ke gerakan lainnya dengan lincah.
Usai memperlihatkan bagaimana itu Merak Mengigel, Bang Zul kembali duduk di kursi kayu berkapasitas dua orang dan meneguk sedikit kopinya. detikcom mendengarkan dengan seksama saat Bang Zul meneruskan kembali ceritanya.
Bang Zul kemudian membeberkan ikhwal jurus ketiga yang diberi nama Sela Bumi. Khusus jurus ini, dipraktekkan dalam posisi jongkok. Tidak semua orang dapat mempelajari jurus Sela Bumi karena tingkat kesulitan yang cukup tinggi.
Dengan logat Betawi yang kental, Bang Zul, lalu menjelaskan jurus Kelabang Nyebrang. Ternyata jurus satu ini merupakan jurus yang paling ditakuti oleh lawan-lawan Sabeni pada saat itu. Kelabang Nyebrang merupakan jurus yang paling mematikan.
Namun tentu saja keempat jurus di atas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Setiap orang yang menekuni silat Sabeni terlebih dahulu harus mengetahui kapan jurus-jurus tersebut tepat untuk digunakan.
โMasing-masing jurus dipakai tergantung kondisi. Kita juga harus tahu gimana kekuatan dan kelemahan lawan. Abis itu baru bisa ditentukan mau pake jurus yang mana,โ ujar Zul.
Bang Zul (duduk bersila kedua dari kiri) dan murid asuhannya (Foto: Rina Atriana/detikcom)
(nwk/nrl)