"Ini untuk membantu para pemilik bajaj pada proses peremajaan yang terlalu mahal," ujar Direktur Utama PT Matahari Trans Utama, Yunus Haddinotto kepada wartawan di kantornya di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (19/6/2013).
PT Matahari Trans Utama (MTU) merupakan salah satu pihak yang dipercayakan Pemprov DKI bersama Dinas Perhubungan DKI untuk melakukan peremajaan bajaj di Jakarta. Jumlah bajaj tua yang menggunakan BBM di Jakarta mencapai sekitar 14 ribu unit. PT MTU mendapatkan jatah untuk meremajakan 3.500 unit bajaj se-Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun tidak semua pemilik bajaj lama mampu membeli bajaj baru ber-BBG. Karena itu menurut Yunus, pihaknya akan memberikan kemudahan kepada pemilik bajaj untuk memperoleh kredit dari bank. Pemilik bajaj lama nantinya hanya menyerahkan jaminan BPKB di bank. Beberapa bank yang sudah bekerjsama seperti Bank BNI, BRI, BJB dan Bank Mandiri.
"Ini kan kredit mikro, jadi nanti bisa pinjam RP 50-500 juta dengan hanya agunan BPKB. Lalu peminjam kredit hanya mendapatkan bunga 6,5-7 persen," tuturnya.
Salah satu pemilik bajaj, Erwin mengaku sangat bersyukur adanya kredit ini. Menurut pengusaha bajaj sejak tahun 1975 itu, jika selama ini hanya berani kredit 2 bajaj, dengan kredit murah ini dapat mengkredit 4 bajaj.
"Ini sangat mempermudah kita karena untuk biaya lebih mudah. Apalagi kerjasama dengan bank pemerintah yang bunga kecil. Dulu saya hanya berani listing swasta dua unit. Kalau sekarang pemerintah 4 unit. Karena penumpang lebih memilih BBG daripada yang merah," ujar Erwin.
Dari jatah 3.500 bajaj, PT MTU sudah melakukan peremajaan sebanyak 867 bajaj sejak awal Mei 2013. PT MTU diberi kontrak oleh Pemrpov DKI Jakarta untuk membantu peremajaan bajaj hingga Mei 2014.
(spt/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini