Djohar mengatakan semua tuduhan terhadap dirinya adalah fitnah. Dia membantah dengan tegas keterlibatan dirinya dalam proyek tersebut.
"Makin banyak fitnah terhadap saya makin banyak pahala saya. Saya tidak ingin membuat yang haram dan membuat kapling di neraka. Kalau mau kaya raya dari dulu saja, tapi hati saya menolak,"kata Djohar dalam konferensi pers di Kantor PSSI di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu ( 15/6/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tuduhan yang sudah lama kepada saya sebagai calo Hambalang tidak benar. Tanah saya memang dekat dengan proyek, tapi bukan di atas proyek Hambalang," ucap Djohar.
Djohar mengatakan dia banyak mendapat fitnah karena ada yang tidak ingin sepak bola di Indonesia maju. Menurutnya apapun yang terjadi sepak bola harus tetap jalan dan berkembang.
"Memang banyak yang menuduh saya, katanya dapat mobil dari orang padahal itu saya kredit. Apartemen juga saya kredit Rp 150 juta harganya di daerah Otista, punya tambang dan perkebunan. Semua itu fitnah, tapi kita tetap jalan terus PSSI harus berjalan" ucap Djohar.
Jumat (15/6) Djohar diperiksa KPK sebagai saksi dugaan korupsi proyek Hambalang. Djohar diperiksa oleh penyidik selama lima jam. Sebelum menjabat sebagai Ketua PSSI, Djohar Arifin Husein juga pernah menjabat sebagai staf ahli Menpora Andi Mallarangeng. Djohar disebut-sebut terlibat dalam rapat penunjukan Deddy Kusdinar sebagai pejabat pembuat komitmen tunggal di semua proyek Kemenpora.
(slm/nwk)