Demikian kata Staf Khusus Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah tentang salah satu materi yang disinggung dalam pertemuan antara Presiden SBY dengan Menlu Korsel Yun Byung-se. Pertemuan di sela Forum Kerja Sama Asia Timur-Amerika Latin (FEALAC) pagi ini, berlangsung di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Jumat (14/6/2013).
"Kami menangkap bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang menjadi negara yang diprioritaskan. Disebutkan bahwa memproduksi weapon system lebih ditingkatkan di masa datang," kata Faizasyah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi dari apa yang disampaikan, mereka menyabutkan kerjasama ini sangat terfokus, sangat selektif terhadap negara-negara yang dianggap mitra utama mereka ini merupakan bagian kerja sama yang terus akan dimajukan oleh Indonesia," paparnya.
Kendati membahas soal kerjasama bidang pertahanan, pertemuan antara Presiden SBY dengan Menlu Korsel tidak membahas spesifik tentang joint production pembuatan pesawat tempur KFX yang mengalami penundaan. Pertemuan lebih banyak membahas kerjasama di bidang ekonomi kreatif.
"Presiden mengundang Korsel untuk lebih aktif membantu pengembangan industri kreatif Indonesia. Itu satu hal yang disambut positif oleh Korsel," ujar Faizasyah.
Acara pertemuan itu dihadiri oleh Menlu RI Marty Natalegawa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Memparekraf Marie Elka Pangestu, Ketua KEN Chairul Tanjung dan Seskab Dipo Alam.
(rvk/lh)