Menurut sumber detikcom di internal PKS, DPP PKS yang dipimpin oleh Presiden PKS Anis Matta tetap konsisten menolak kenaikan harga BBM. Sikap tersebut disampaikan di rapat DPTP yang dipimpin oleh Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin.
Sikap tersebut kemudian diterjemahkan menjadi keputusan rapat DPTP di Lembang oleh sejumlah elite PKS. Anggota Majelis Syuro PKS Refrizal misalnya, menegaskan bahwa sikap PKS tetap jelas menolak kenaikan harga BBM. Tidak ada rencana menarik spanduk penolakan kenaikan harga BBM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun di kubu lain, eks Presiden PKS Tifatul Sembiring menyimpulkan bahwa rapat DPTP PKS memutuskan PKS cooling down dan menarik semua spanduk penolakan kenaikan harga BBM. Tifatul juga menegaskan rapat tersebut tak ada kesimpulan menolak kenaikan harga BBM.
"Jadi yang pertama itu kita diperintahkan untuk cooling down dulu. Jadi diminta supaya kepada struktur supaya spanduk-spanduk penolakan itu harus diturunkan," kata Tifatul yang juga Menkominfo saat berbincang dengan detikcom, Kamis (13/6/2013).
Menurut sumber detikcom di PKS, tiga menteri PKS yang dihadirkan dalam rapat DPTP memberikan argumen penguatan tentang rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Argumen tersebut semakin memanaskan internal PKS.
Akibat perbedaan pendapat dua orang kuat di PKS tersebut, banyak rumor berhembus. Antar elite PKS saling bertanya. Beberapa elite bertanya-tanya apakah Tifatul sedang berusaha keras mempertahankan kursi menterinya.
Namun pasca rapat Lembang tersebut Anis Matta yang menegaskan PKS konsisten menolak kenaikan harga BBM menyerahkan sepenuhnya nasib menteri PKS ke SBY. Artinya tak ada rencana PKS menarik menterinya dari kabinet, kecuali Presiden SBY mereshuffle 3 menteri PKS sebagai ganjaran atas perbedaan sikap terkait kebijakan vital ini.
(van/nrl)