Mubarok: Sampai Kapan PKS Tebal Muka?

Mubarok: Sampai Kapan PKS Tebal Muka?

- detikNews
Jumat, 14 Jun 2013 10:06 WIB
Jakarta - PKS terang-terangan melawan kebijakan pemerintah. Sesuai code of conduct, PKS sudah di luar koalisi, tapi PKS masih saja menunggu 'dicerai' resmi oleh SBY. Lalu sampai kapan PKS tebal muka bergeming tak menarik 3 menterinya di kabinet?

"Sekarang ini PD dan koalisi adu sabar, PKS sampai kapan tebal muka? Seharusnya mereka malu," kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, kepada detikcom, Jumat (14/6/2013).

Seharusnya PKS yang sudah melawan kebijakan pemerintah terkait kenaikan BBM konsisten dengan sikapnya. Bergaya oposisi, tentu tak pantas memiliki menteri di kabinet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya menterinya itu apa nggak malu, partainya seperti itu tapi masih duduk di kabinet," kata Mubarok.

PKS bermuka dua terkait rencana kenaikan harga BBM. Hasil rapat Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS di Lembang, Bandung, saja ditafsirkan berbeda. Tifatul Sembiring yang duduk di kabinet mengemukakan keputusan PKS cooling down dan menarik semua spanduk penolakan harga BBM, sebaliknya kubu Presiden PKS Anis Matta terus menyerukan penolakan kenaikan BBM.

PKS juga berdiri di dua kaki. Meski bersikap sebagai oposisi, PKS mempertahankan 3 menterinya di kabinet. Anis Matta mengungkapkan menteri PKS diserahkan sebagai pembantu SBY.

(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads