Gerindra: Indonesia Salah Satu Wisata Seks Dunia

Diskusi Human Trafficking

Gerindra: Indonesia Salah Satu Wisata Seks Dunia

- detikNews
Kamis, 13 Jun 2013 10:55 WIB
Jakarta - Fraksi Gerindra DPR menggelar diskusi publik bertemakan Human Trafficking. Gerindra merasa prihatin dengan banyaknya perdagangan manusia di Indonesia.

Diskusi publik yang bertemakan Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Pidana Perdagangan Orang ini turut mengundang sebagai pembicara Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar, Kabareskrim Komjen Pol Sutarman dan Mensos Salim Segaf Al Jufri.

Selain itu hadir pula anggota Dewan Pembina Gerindra Hasyim Djojohadikusumo. Moderator acara ini adalah Ketua Fraksi Gerindra MPR Martin Hutabarat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia termasuk negara terbesar di dunia soal perdagangan orang ilegal. Indonesia tempat transit dari negara-negara lain. Indonesia adalah penerima perempuan-perempuan sebagai budak seks. Ini sangat memalukan dan bertentangan dengan rasa keadilan," kata Hasyim di lokasi acara di Gedung Nusantara I DPR, Kamis (13/6/2013).

Hasyim memaparkan, berdasarkan data trafficking in persons report 2012, lebih dari 1,6 juta pekerja ilegal asal Indonesia bekerja di luar negeri. Berdasarkan data itu, 69 persen pekerja ilegal asal Indonesia di antaranya adalah perempuan, bahkan masih banyak anak-anak. Sebagian di antara mereka dipekerjakan secara eksploitatif sebagai tenaga seks.

"Data itu juga menunjukan Indonesia menjadi salah satu wisata seks didunia. Itu sangat memalukan," ujarnya.

Dia mengatakan Gerindra mendorong pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan Human Trafficking ini. Pemerintah harus bisa mensinergikan seluruh alat dan potensi yang dimiliki untuk memberantas Human Trafficking.

"Saya tidak mau salahkan pemerintah. Tapi UU tentang anti perdagangan orang sejak 2007 sudah ada. Tapi sampai sekarang 2014 belum ada juklak bagi penegak hukum untuk bertindak," ujarnya.

(trq/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads