Bogor - Menteri Agama Said Agil Husin Al Munawar mendatangi rumah SBY. Kabarnya, dia mengaku menerima SMS untuk mengikuti seleksi calon menteri. Tapi nyatanya tidak.
Kecele nih!Dia datang ke kediaman SBY di Puri Cikeas Indah, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat pukul 14.45 WIB, Selasa (19/10/2004). Kehadirannya mengundang perhatian wartawan yang berjaga untuk mencegat para calon menteri.Melihat kedatangan Said, beberapa wartawan langsung menyerbunya dan bertanya apa keperluannya datang sehari menjelang pelantikan SBY sebagai presiden.Ada apa? tanya wartawan. "Mau ketemu sama Pak SBY," sahut Said. Terkait pemanggilan calon menteri? tanya wartawan lagi. "Yah, nanti saja yah, habis pertemuan," kata Said.Dia pun masuk ke dalam rumah SBY lewat pendopo seperti layaknya calon menteri lainnya. Dia mengenakan stelan jas warna biru tua dengan peci hitam sambil menenteng map warna kuning.Umumnya calon menteri yang datang mengenakan kemeja batik dan menenteng map warna biru berisi CV. Tapi tidak berlaku mutlak, Senin malam beberapa calon menteri tidak mengenakan kostum dan atribut seperti itu. Seperti Freddy Numberi yang mengenakan jas, Fahmi Idris pakai baju koko, Rachmat Witoelar pakai kemeja kotak-kotak. Selasa siang Yusril Ihza Mahendra pakai kemeja putih.Melihat ada perubahan kostum, wartawan menduga Said merupakan salah satu calon menteri. Padahal dia dikenal sebagai loyalis Mega. Saat Said datang, SBY sedang menyeleksi calon menteri, yakni Yusril dan MS Kaban. Said pun menunggu cukup lama di teras samping rumah SBY.Pukul 16.00 WIB ada jumpa pers oleh Dino Pati Jalal dan Andi Mallarangeng mengenai hasil seleksi. Rupanya Said diam-diam meninggalkan rumah SBY. Dia tidak melalui pintu pendopo seperti pada saat datang, melainkan melakui pintu gerbang utama rumah SBY.Mobil dinasnya Toyota Camry hitam yang semula diparkir di pinggir jalan masuk ke dalam halaman saat jumpa pers masih berlangsung. Wartawan yang menanyakan maksud kehadiran Said ke Andi hanya mendapat jawaban kalau Said bersilaturahmi.Saat berbuka puasa, salah seorang staf SBY yang keberatan disebut namanya mengungkapkan kepada wartawan kalau dirinya bertugas menemani Said menunggu waktu bertemu SBY.Kepada dirinya, Said mengaku menerima SMS agar datang ke rumah SBY hari Selasa untuk mengikuti seleksi calon menteri. Kontan saja staf itu merasa kaget karena nama Said tidak ada dalam daftar.Staf itu mengonfirmasikan hal tersebut kepada SBY. "Ya sudah, nanti saya temui," kata SBY seperti dikutip staf tersebut. Pertemuan SBY dengan Said berlangsung kurang dari 5 menit. Staf itu mengaku tidak tahu apa yang dibicarakan.Hanya saja pada saat menunggu di ruang tunggu, Said sempat menjadi bulan-bulanan tim sukses SBY yang
seliweran di depannya. "Loh kok ada menterinya Mega di sini, ada apa," tegur salah seorang tim sukses SBY. Menanggapi itu, Said hanya
cengar-cengir."Jangan-jangan dia melamar jadi menteri arkeologi," celetuk salah seorang tim sukses lainnya berseloroh, merujuk pada aksi Said yang pernah 'mencari harta karun' setelah seorang ulama mengaku mendapat wangsit ada harta peninggalan Soekarno di Batutulis Bogor untuk membayar utang negara.Said merupakan menteri yang pertama kali mengirimkan karangan bunga ucapan selamat buat SBY, yakni sehari setelah coblosan Pilpres putaran dua pada 20 September 2004. Karangan bunganya lumayan besar dan berwarna merah.Menurut pengakuan para calon menteri yang mendatangi rumah SBY, mereka mendapat panggilan melalui telepon oleh Sudi Silalahi, yang sering disebut-sebut sebagai seskretaris pribadi SBY, kemudian disusul surat resmi melalui faksimili.Jadi tidak ada panggilan melalui SMS. SBY pun sebelumnya sudah mewanti-wanti agar jangan tertipu makelar menteri yang beraksi melalui telepon ataupun SMS. Berarti...Said menjadi korban pertama.
(sss/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini