Namun tentu saja reshuffle kabinet adalah hak prerogatif Presiden SBY. Partai Demokrat (PD) juga belum mengusulkan secara langsung agar SBY mencopot 3 menteri PKS.
PD masih akan melihat perkembangan politik terkini. Siapa tahu PKS masih berubah pikiran dan mendukung rencana pemerintah menaikkan harga BBM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya tak ada yang perlu ditunggu, karena PKS sudah jelas menolak kenaikan harga BBM. Spanduk penolakan kenaikan harga BBM juga sudah disebar PKS.
Meskipun tiga menteri PKS di kabinet lantang meneriakkan dukungan atas kebijakan pemerintah. Namun menteri tentu terikat kepada keputusan partainya. Wakil Ketua Umum PD Nurhayati Ali Assegaf juga telah meminta menteri dari PKS mundur, konsisten dengan keputusan partainya.
Code of conduct sendiri jelas mengatur bahwa semua partai koalisi wajib mengikuti keputusan vital yang diambil pemerintah. Kepada pembangkang otomatis keluar koalisi dan kehilangan menteri. Lalu kapankah PKS yang lantang menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM akan kehilangan 3 kursi di kabinet?
"Ya kita lihat nanti," kata Syarief sembari tersenyum.
(van/nrl)