"Gampangnya kami-kami kalau ibarat salat berjamaah di mana Pak SBY selaku Presiden adalah imamnya, kita makmum anggota koalisi. Kalau imamnya rukuk kita harus rukuk, imam sujud kita sujud," kata Ketua Umum PPP Surya Dharm Ali usai rapat Sertgab di JCC, Jakarta, Selasa (11/6/2013) malam.
Tetapi menurutnya, imam juga bukan berarti bisa sewenang-wenang, ada aturannya dan tidak boleh lupa. Kalau imam dalam salat salah maka makmum akan mengucapkan 'subhanallah'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surya menuturkan, kenaikan BBM memang bukan kebijakan pemerintah yang menyenangkan, namun ada ketentuan defisit APBN tidak boleh melampaui 3 persen
"Kalau di sisi lain BBM tidak dinaikan, maka subsidi bisa capai Rp 450 trliun, itu terlalu besar dengan jumlah APBN kita. Lalu yang terbesar itu adalah subsidi untuk BBM, jadi bisa dibayangkan ratusan triliun dibakar di knalpot mobil dan motor," paparnya.
Oleh karenanya menurut Surya, itulah alasan Setgab sepakat dengan pemerintah untuk menaikkan harga BBM agar APBN tidak jebol.
"Kami anggota koalisi yang menyetujui kenaikan BBM ini seolah tidak pro rakyat, yang menyetujui kenaikan tidak pro. Seolah seperti itu ada pemahaman terselubung walau tidak secara eskplisit," kata Surya.
"Mbok ya jangan begitu kita sama-sama dalam satu perahu, artinya senang (dan susah) sama-sama," lanjut Menteri Agama itu.
Apa sanksi yang akan diberikan Setgab untuk PKS yang membangkang?
"Tidak dibicarakan sejauh itu," jawabnya.
(bal/rvk)