Ahok menjadikan masa lalu kehidupannya sebagai pengalaman. Ia tidak malu-malu membagi cerita mulai dari masa kecil hingga terjun ke dunia politik dalam berbagai ajang pertemuan.
Suami Veronika Tan ini selalu mengambil hikmah di balik masa lalu penuh kenangan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Impian Ayah
|
"This my father dreams but his passed away already. He want to bought yachts. My father told me if I rich someday, I must have island, beach, and mountain also," kata Ahok usai menyaksikan Pameran Indonesia Yachts Show di daerah pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Sabtu (8/6/2013).
Tidak kurang dari 15 yacht dan 6 boat dipamerkan pada 8-9 Juni 2013. Jangan ditanya soal harga yacht dan boat di sini. Rangkaian angka 0 (nol) nya semua lebih dari 6 digit, mulai dari US$1 juta (Rp 9,8 miliar) ke atas.
Β
"Sebenarnya bisnis ini bagus untuk orang sewa atau pakai, itu dia mahal banget. Kita tuh kalah sama Filipina kalau soal bisnis kapal ini, harus dikembangkan," ujar Ahok yang terbalut baju batik warna cokelat ini.
Menurut dia, tahap awal diperlukan pembenahan kawasan kumuh di Jakarta Utara.
"Kita bangunkan semua rumah susun termasuk kita atasi banjir di hilir dulu, termasuk di Kepulauan Seribu. Bayangin kalau orang mau ke Kepulauan Seribu. Jadi ini menjadi vila terapung atau hotel terapung jadi orang bisa sewa," papar Ahok.
2. Didukung Ustad
|
"Saya bilang, 'mana bisa (maju sebagai Bupati Belitung Timur)?' Saya ini non muslim pula. Ini dobel minoritas. Karena disana 93 persen muslim," kata Ahok pada acara talkshow bersama Rosiana Silalahi di UIN Syarif Hidayatullah, Jl Ir H Juanda, Ciputat, Jakarta, Sabtu (18/5/2013).
Namun, pesimisme Ahok pupus ketika seorang ustad di Belitung Timur meyakinkan Ahok. Ustad tersebut yakin, Belitung Timur akan lebih maju jika dipimpin oleh orang yang berkarakter seperti Ahok.
"Ada salah satu ustad bilang, daripada dipimpin orang yang ngakunya dapat hidayah, tapi kelakuannya kafir. Akhirnya saya terpilih jadi Bupati," ungkap suami Veronica Tan ini.
Sontak, seribuan mahasiswa yang memenuhi aula UIN bertepuk tangan. Ustad yang diceritakan Ahok itu juga mendukung Ahok yang notabene Tionghoa dan non muslim memimpin masyarakat muslim.
"Mereka bilang, muslim lebih maju jika dipimpin orang yang mengikuti standar Nabi. Seperti tabligh, amanah, fathanah," tutur Ahok.
3. Kuliah Kedokteran Kilat
|
Ahok menceritakan kisah hidupnya tersebut saat didaulat jadi salah satu pembicara dalam acara sarasehan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia di kantor PB IDI, Jl Sam Ratulangi No 24, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2013). Acara ini dihadiri para dokter dan praktisi kesehatan.
Awalnya, mantan bupati Belitung Timur ini menjelaskan soal pentingnya program Kartu Jakarta Sehat (KJS) bagi masyarakat kecil. Namun dia menyayangkan bila program itu dianggap membuat rumah sakit atau dokter bangkrut.
"Judulnya sangat mengenaskan. IDI: KJS membuat RS bangkrut. Ini omongan teman-teman sejawat ya," kata Ahok.
Lalu Ahok pun bercerita, dia pernah kuliah kedokteran. Namun tak bisa berlama-lama karena tak tahan.
"Saya kuliah di kedokteran dulu seminggu, terus kabur," cerita Ahok sambil disambut tawa hadirin.
"Seminggu cukuplah. Saya terlalu koboi nggak cocoklah jadi begini," sambungnya.
Politikus Gerindra ini juga menceritakan pengalamannya saat berhubungan dengan dokter rumah sakit. Menurut dia, dokter-dokter itu selalu dalam kondisi finansial yang baik.
"Waktu saya belajar jualan mobil, penawaran mobil paling bagus ke siapa? Ke RS, ke dokter-dokter. Dia bisa cicil. Mau jual apartemen ke siapa? Ke dokter. Karena banyak dokter-dokter yang punya apartemen," jelasnya.
Karena itu, Ahok berharap para dokter tak mencari untung saja. Apalagi kepada para pasien kelas 3. "Kalau Bapak mencuri dari kelas 3, saya sikat Bapak-bapak," tegasnya.
Terakhir, Ahok juga cerita soal pengalaman sewaktu ayahnya sakit. Dia sempat bingung hendak memasukkan sang ayah ke ruangan mana. Kondisi keluarga Ahok saat itu sedang bangkrut. Namun demi penghormatan terakhir, Ahok akhirnya memaksakan diri berutang supaya bisa merawat ayah di ruang VIP.
"Kita ngutang sama perusahan. Karena kita ada hari ini karena dia. Itu sah. Orang miskin mau VIP itu sah," cerita Ahok.
4. Perokok Usia Dini
|
"Saya SD kelas 5 sudah merokok," ujar Ahok kepada perwakilan LSM di ruang rapat, Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (11/12/2012).
Suami Veronica ini akhirnya berhenti merokok. Pasalnya ketika Ahok merokok, ranjangnya terbakar!,"Gak ada enaknya. Untung ranjangnya ranjang besi, jadi gak kemana-mana," ujar Ahok diserta gelat tawa hadirin.
Pertemuan dengan LSM-LSM antirokok ini bermaksud meminta komiten pemprov melaksanakan kebijakan antirokok di Jakarta.
Suasana begitu cair ketika Ahok bercerita pengalaman masa kecilnya,"Kasurnya kapuk, terus disiram air dingin, selesai," tutur Ahok.
Beranjak dewasa Ahok justru berbalik. Ahok menjadi tidak suka dengan orang yang merokok, apalagi ketika rapat," Saya paling tidak tahan orang rapat rokok. Ketika di DPR, kita voting rapat dengan merokok dengan tidak, kita kalah yang tidak merokok, ujar Ahok.
5. Disusui Nenek
|
Ahok mengumpulkan para pejabat Dinsos DKI Jakarta di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Rabu (21/11/2012) siang tadi. Dia bercerita soal pentingnya memperhatikan masalah sosial, dari anak-anak terlantar hingga kaum lansia.
Nah, di tengah-tengah wejangan soal orang tua, Ahok juga sempat berkisah soal kehidupan masa kecilnya. Terutama saat disusui oleh dua perempuan, yakni ibu dan neneknya.
"Kakek-nenek saya nggak pernah marah karena saya anak nenek saya," kata Ahok.
"Jadi nenek saya punya anak paling kecil yang cowok itu, beda setahun. Ibu saya nikah muda, lahir saya. Jadi saya minum ASI mama saya dan nenek saya, jadi saya nggak pernah minum susu bubuk," sambung Ahok sambil disambut tawa hadirin.
Selama dua tahun, Ahok mengaku mendapat asupan ASI ekslusif dari ibu dan neneknya tersebut. Dia pun merasakan manfaat dari pemberian ASI tersebut.
"Jadi kalau ditaruh di rumah nenek minum susu nenek, jadi saya suka begitu," imbuhnya lagi-lagi disambut tawa hadirin.
Halaman 2 dari 6