Hasyim tiba di gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2013), pukul 13.45 WIB. Berselang satu jam kemudian, Hasyim pun keluar dan memberi keterangan soal hasil pertemuannya.
Pertama, Hasyim bicara soal kecurangan dalam Pilkada. Dia meminta agar KPK mengawasi proses Pilkada sejak awal agar tidak terjadi kecurangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria kelahiran Tuban tahun 1944 ini berpendapat, proses-proses transaksional itu biasa terjadi sebelum Pilkada berlangsung. Pengaduan ke MK setelah Pilkada selesai dirasa tidak efektif.
"Pembahasan di MK mengenai money politics tidak efektif, jadi saya minta kepada KPK, terutama pada Pilkada yang potensial untuk terjadi korupsi dilakukan investigasi sebelum Pilkada itu berjalan," tambah Hasyim.
Tak hanya itu, pria yang pernah maju jadi cawapres Megawati ini juga membawa kabar baik dari dunia internasional. Menurut dia, ada beberapa organisasi di Eropa dan Amerika Latin yang akan datang untuk belajar cara kerja lembaga antikorupsi ini.
"Ada beberapa NGO di Eropa dan Amerika Latin yang akan datang di ICAS di kantor saya pada akhir bulan. Kemudian dia minta diantarkan ke KPK, mereka tertarik dengan eksistensi dan kinerja KPK," jelasnya.
Menurut mantan ketua umum PBNU itu, ketertarikan dunia luar terhadap KPK adalah sebagai bukti begitu kagumnya negara lain kepada KPK. Seblumnya dia sudah pernah mengantarkan beberapa tokoh negara Asia untuk mempelajari kinerja KPK.
"Dulu kan tokoh dari Asia sudah saya antarkan, sekarang yang Eropa dan Amerika Latin minta diantarkan juga," tambah Hasyim.
(mad/mad)