"Kami datang, ingin kerja etika penyelenggaraan pemilu masuk dalam SIN yang dibangun KPK," kata Jimly di kantor KPK Jl Rasuna Said, Jaksel, Jumat (7/6/2013).
Jimly ditemui oleh Wakil Ketua KPK Zulkarnain dan segenap jajaran di bidang pencegahan. Jimly menyatakan ada diskusi antara pihaknya dan KPK mengenai bentuk ideal sumber dana pemilu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Wakil Ketua KPK Zulkarnain menyatakan sumber dana dari asing untuk pelaksanaan pemilu rawan untuk diselewengkan. "Perlu etika dalam pelaksanaan pemilu. Tawaran dana-dana asing ini rawan (diselewengkan), karena tidak diaudit," kata Zulkarnain.
Mantan koordinator staf ahli jaksa agung ini juga menyatakan, sumber dana pelaksanaan pemilu lebih baik berasal dari kas negara. "Lebih baik dari APBN atau APBD," kata Zulkarnain.
(fjp/nrl)