"Mungkin. Segala kemungkinan bisa saja, motif bisa apa saja, bisa dendam atau lainnya," kata kuasa hukum Tito Kei, Topik Chandra, kepada detikcom, Selasa (3/6/2013).
Kendati demikian, menurut Topik, Tito belakangan ini tidak pernah bermasalah dengan orang lain. Bahkan, di lingkungan tempat tinggalnya di Titian Indah, Kota Bekasi, Tito dikenal sebagai sosok yang baik dan bersahaja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, saat ditanya kemungkinan Tito dianggap sebagai orang yang membahayakan bagi pihak-pihak tertentu, Topik mengatakan hal itu juga bisa saja terjadi.
"Kalau kita melihat Tito bukan orang yang membahayakan, tetapi kalau ada orang yang menganggap ia bahaya buat orang tersebut, ya mungkin saja," kata dia.
Lanjut Topik, Tito beberapa tahun terakhir ini tidak terlibat suatu permasalahan yang pelik. Ia juga menepis kemungkinan Tito terlibat permasalahan antar kelompok.
"Sejak kasus Ampera yang rentetan kasus Blowfish itu, kemudian kasus Bung Jhon (Jhon Kei), kan tidak ada lagi dengar mereka ribut-ribut bukan," jelas dia.
Terlepas dari itu semua, Topik menyerahkan semua penyidikan kepada aparat kepolisian. Ia yakin, polisi dapat mengungkap tabir siapa sebenarnya pelaku pembunuhan Tito.
"Ya mudah-mudahan segera terungkap siapa dan apa motifnya, kita lihat saja nanti bagaimana," tutup Topik.
Tito ditembak orang tidak dikenal ketika sedang asik main kartu gaplek di warung kopi milik Ratim alias Aki (70), yang berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya di Jalan Raya Titian Indah RT 03/011 Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jumat (31/5/2013).
Tiba-tiba, Tito tumbang setelah sebutir peluru menembus pipi bawah mata hingga ke bagian kepala belakang. Tidak hanya Tito, Ratim pun ikut tertembak dan kedunya tersungkur bersimbah darah kala itu.
Kedua korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Ananda, Kota Bekasi sebagai upaya penyelamatan nyawanya. Namun sayang, nyawa keduanya tak terselamatkan.
(mei/lh)