"Aki memang sudah berjualan sejak tahun 90-an. Jadi mungkin sudah 20 tahunan di sini," ujar tetangga Tisna kepada detikcom, Senin (3/6/2013).
Menurut Tisna yang sudah tinggal di komplek tersebut sejak 1987, Aki yang berasal dari Kuningan, Jawa Barat, itu mulai membuka warung kopinya dari nol. Setelah puluhan tahun, wajar saja warga sekitar mengenal Aki secara akrab karena lokasi warung yang strategis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga yang sering nongkrong di warung kopi milik Aki biasanya berkumpul sejak sore hingga malam hari. Disana mereka terkadang duduk-duduk sambil ngopi dan dan melakukan aktivitas penghilang penat.
"Semua orang suka duduk-duduk disana, ada yang main gapleh, main catur, ngopi. Ya seperti biasa saja," ujar kakek 3 cucu ini.
Tito ditembak orang tidak dikenal ketika sedang asyik main kartu gaplek di warung kopi milik Aki yang berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya di Jalan Raya Titian Indah RT 03/011 Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jumat (31/5).
Tiba-tiba, Tito tumbang setelah sebutir peluru menembus pipi bawah mata kanannya hingga ke bagian kepala belakang. Tidak hanya Tito, Ratim pun ikut tertembak dan keduanya tersungkur bersimbah darah kala itu.
Kedua korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Ananda, Kota Bekasi sebagai upaya penyelamatan nyawanya. Namun sayang, nyawa keduanya tak terselamatkan.
Hingga saat ini, aparat polisi dari Kepolisian Bekasi Kota dan Polda Metro Jaya masih menyelidiki kasus tersebut. Satu buah selongsong dan dua buah proyektil, ditemukan di lokasi kejadian saat olah TKP dilakukan pada malam itu.
(rni/gah)