"Dia anak pegawai Perpustakaan dan Arsip Daerah. Dapat surat dan stempel dari ibunya yang berinisial N," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Abdul Rakhman Baso kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Senin (3/6/2013).
Setelah itu, GL mengaku meminta mengetikkan surat palsu tersebut kepada petugas warung internet (warnet) berinisial AL yang tak jauh dari lokasi indekosnya pada awal 2013. Dibuat seolah-olah ditandatangani Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung M Anwar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi mengecek warnet dan memeriksa CPU. Ternyata di dalam CPU terlacak jejak-jejak file dokumen surat palsu. Penjaga warnet mengakui GL pernah datang dan memintanya mengetik surat-surat perintah palsu yang mencatut Perpusda Kota Bandung.
Polisi menyita 2 lembar daftar penilaian jemaah kantor Perpusda, 6 lembar penilaian pelaksanaan seks bebas, 3 lembar piagam penghargaan ritual seks bebas, stempel Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah. Juga 2 unit CPU komputer warna hitam, selembar absensi kehadiran apel pagi pegawai kantor Perpusarda, satu print out folder daftar seks bebas, satu print out amplop kantor Perpusda, dan foto GL.
(tya/try)