Din mengatakan, kekerasan di Poso ini tidak lepas dari masalah konflik berkepanjangan yang pernah terjadi. Konflik dan kekerasan terus berkepanjangan karena tidak ada pendekatan penyelesaian yang tuntas dan menyeluruh.
"Banyak masalah sisa akibat konflik di Poso sampai sekarang belum selesai, seperti sarana-prasarana yang hancur akibat konflik," kata Din usai membuka program Sekolah Perdamaian 'Mahatir Global Peace School' di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jl Ringroad Selatan, Yogyakarta, Senin (3/6/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika cara-cara penyelesaian konflik yang tidak tuntas tidak diubah, maka konflik-konflik yang terjadi dari dulu akan kembali terjadi. Dikawatirkan juga terjadi pelanggengan atau pelestarian konflik di Poso.
Din berharap semua pihak bisa mencairkan keadaan di Poso. Masalah bom bunuh diri ini selalu yang melakukan adalah kroco-kroconya. Bukan tokohnya. "Cara memberantas terorisme di Indonesia harus diubah. Jangan sampai tindakan yang diambil malah melanggengkan terorisme itu sendiri," tandasnya.
(try/try)