"Itu bukan urusan saya!" kata Hercules saat ditanya wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Jalan Letjen S Parman, Jakarta Barat, Senin (3/6/2013).
Hercules memilih berkonsentrasi dalam kasus yang menjeratnya saat ini. Urusan Tito biarlah menjadi tanggung jawab pihak berwajib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tito ditembak orang tidak dikenal ketika sedang main kartu gaple di warung kopi milik Ratim alias Aki (70), yang berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya di Jalan Raya Titian Indah RT 03/011 Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jumat (31/5/2013) lalu.
Tiba-tiba, Tito tumbang setelah sebutir peluru menembus pipi bawah mata hingga ke bagian kepala belakang. Tidak hanya Tito, Ratim pun ikut tertembak dan kedunya tersungkur bersimbah darah kala itu.
Kedua korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Ananda, Kota Bekasi. Namun sayang, nyawa keduanya tak terselamatkan.
Hingga saat ini, aparat polisi dari Kepolisian Bekasi Kota dan Polda Metro Jaya masih menyelidiki kasus tersebut. Satu buah selongsong dan dua buah proyektil, ditemukan di lokasi kejadian saat olah TKP dilakukan pada malam itu.
Kelompok John Kei pernah terlibat bentrok dengan kelompok Hercules di Cengkareng, Jakarta Barat, pada 29 Agustus 2012 dalam kasus pengambilahan lahan.
Polisi menangkap Hercules dan puluhan anak buahnya pada April 2013 dalam kericuhan yang terjadi di wilayah perumahan Kebon Jeruk Indah (KJI) II, Kembangan, Jakarta Barat. Warga sering mengeluhkan aksi premanis seperti pemalakan yang dilakukan oleh anak buah Hercules.
Sedang John Kei ditangkap polisi dalam kasus pembunuhan seorang pengusaha bernama Ayung dan telah divonis 12 tahun penjara.
(mad/nrl)