4 'Gawean Dadakan' Jokowi, dari Penyanyi Hingga Marketing

4 'Gawean Dadakan' Jokowi, dari Penyanyi Hingga Marketing

- detikNews
Senin, 03 Jun 2013 13:09 WIB
4 Gawean Dadakan Jokowi, dari Penyanyi Hingga Marketing
Jakarta - Kehidupan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) penuh warna. Pria asli Solo ini tidak segan-segan menjajal 'profesi' baru yang menantang, seperti 4 kisah ini:

Sarjana Kehutanan UGM ini pernah unjuk gigi menjadi penyanyi. Ayah 3 anak ini tampil luwes di atas panggung menyanyikan lagu Betawi berjudul 'Malam Minggu' bersama Bondan Prakoso dan Arkana.

Jokowi juga sibuk wira-wiri menjadi jurkam di Pilkada Cagub PDIP. Ia rela menjadi marketing partai berlambang banteng moncong putih itu untuk mengeruk suara kemenangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi pun pernah menjajal dunia akting. Ia bermain di film 'Finding Srimulat' ketika menjabat sebagai Wali Kota Solo. Suami Iriana ini juga sempat mejeng di spanduk 'iklan' zikir nasional yang digelar pada tahun baru 2013.

Berikut 4 'gawean dadakan' Jokowi, dari penyanyi hingga 'petugas' marketing:

1. Penyanyi 'Malam Minggu'

Jokowi tak hanya jadi penonton di konser Arkarna. Pria Solo ini menghebohkan suasana dengan tampil bernyanyi lagu Betawi berjudul 'Malam Minggu' bersama Bondan Prakoso dan Arkana.

"Ollie ke kantor saya, lalu saya bilang nyanyi Betawi dong, tapi dia bilang minta nyanyi dengan saya," kata Jokowi di atas panggung, Jumat (31/5/2013). Ollie adalah personel Arkana.

Bondan Prakosa pun tampak antusias berduet dengan Jokowi. Dia muncul terengah-engah sambil menenteng gitarnya.

"Tadi saya sedang makan malam di McD, setelah dihubungi dan diberitahu Jokowi akan bernyanyi, saya langsung lari ke sini," ujar Bondan di samping Jokowi.

"Sebelumnya belum pernah ada gubernur yang nyanyi begini, seingat gue belum ada. Musik tak mengenal kelas dan jabatan," kata Bondan.

Dalam lagu tersebut, Jokowi kebagian bagian reff. Penonton pun ikut berdendang bersama. Suasana pun hangat.

"Aduh emak asyiknya nonton dua-duaan kayak nyonya dan tuan di gedongan....," dendang Jokowi.

Tak tampak raut grogi dari ekspresi Jokowi. Dia terlihat santai dan menikmati nyanyiannya.

2. Marketing PDIP

Setelah moncer sebagai capres paling potensial, Jokowi kebanjiran tugas kampanye Pilkada PDIP. Jokowi dengan senang hati menjalankan tugas partai.

"Kalau saya jadi marketing partai juga nggak papa toh. Saya ngomong kan nggak papa toh. Hehehe," kata Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (29/5/2013).

Namun Jokowi tentunya memilah-milah kapan bertugas untuk partai dan kapan menjadi gubernur DKI. Jokowi menjamin kinerjanya sebagai gubernur DKI Jakarta terganggu.

"Yang paling penting dipilah-pilah. Kapan saya berada dalam posisi gubernur, kapan saya sebagai kader. Kan saya pejabat politik dan pejabat publik," katanya.

Namun Jokowi terus terang lebih memilih memerankan diri sebagai gubernur DKI yang dekat dengan rakyat. "Tapi saya memang ingin memerankan sebagai pejabat publik," tegasnya.

3. Jadi Aktor Demi Djudjuk

Jokowi tampil pertama kali dalam sebuah film. Meski sempat menolak, namun atas bujukan Bu Djudjuk, akhirnya pria asal Solo itu bersedia tampil di 'Finding Srimulat'.

Pada tiga tahun yang lalu proses film dimulai, Jokowi masih menjadi Walikota Surakarta. Sang sutradara film Charles Gozali pun merasa layak mengangkatnya sebagai ikon Kota Solo.

"Gak ada salahnya kita paksa Pak Jokowi untuk main seiprit aja. Dia (Jokowi) minta baca dulu skripnya. Maksa juga sih minta Jokowi main di film kami," ucapnya saat ditemui di kantor magMA Entertainment, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2013) kemarin.

Jokowi pun akhirnya mau main film bergenre komedi tersebut. Dengan alasan demi sosok Bu Djudjuk.

"Memang akhirnya Srimulat juga yang buat Pak Jokowi tampil. Demi Srimulat dia (Jokowi) bilang ini demi Bu Djudjuk," ungkapnya.

Charles menegaskan kehadiran Jokowi bukan untuk mengeksploitasi sosok beliau. "Kalau eksploitasi kan jual tanpa tanggung jawab, saya enggak mau itu nanti beliau bisa marah ke kita. Akting Jokowi juga tidak meleset," tegasnya.

Film 'Finding Srimulat' akan dibintangi oleh Reza Rahardian, Rianty Cartwright, dan para pemain Srimulat. Saksikan film tersebut mulai 11 April 2013.

Setelah bermain di film 'Finding Srimulat' ketika menjadi wali kota Solo, Jokowi belum menerima tawaran lain lagi. Bila ada, kemungkinan dia akan menolaknya, karena merasa kurang ganteng.

"Lah itu perlu yang ganteng nggak, kalau perlu yang ganteng baru hubungi saya," ucap Jokowi setengah berkelakar usai rapat di Kantor Kemenhub, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (4/3/2013).

Menurut pria berperawakan ramping ini, pemain film haruslah berpenampilan rupawan. Dengan rendah hati, dirinya menyiratkan tidak ada niatan untuk berakting lagi.

"Nggak ganteng gini suruh main, ada-ada saja," kata Jokowi disambut tertawa para juru warta.

Jokowi menceritakan, keterlibatannya dalam 'Finding Srimulat' dilakukan beberapa tahun ke belakang. Jokowi mengaku tidak ingat lagi bagaimana rasanya jadi seorang aktor.

"Itu sudah empat tahun atau tiga tahun yang lalu. Saya sudah lupa," pungkasnya.

Selain Jokowi, film 'Finding Srimulat' akan dibintangi oleh Reza Rahardian, Rianty Cartwright, dan para pemain Srimulat. Film tersebut tayang mulai 11 April 2013.

Proses syuting film berlangsung sejak tiga tahun saat Jokowi masih menjadi Walikota Surakarta.

4. 'Bintang Iklan' Zikir Nasional

Jokowi menghadiri Dzikir Nasional di Masjid Agung At-Tin TMII pada 28-31 Desember 2012.

Selain Jokowi, ada juga Menkominfo Tifatul Sembiring, Ustad Abdul Syukur, KH Toto Tasmara, KH Tengku Zulkarnain, KH Said Aqil Sirodj, Ustad Bachtiar Nasir, dan Ustad Fadzlan Garamatan.

Promosi Dzikir Nasional itu telah tersebar di media massa, termasuk di harian Republika halaman 20. Dalam iklan itu tampak foto Jokowi mengenakan baju koko, berkopiah putih dan meletakkan sorban di bahunya.

Rangkaian acara dimulai dengan Milad Masjid Agung At-Tin ke-13 pada 28 Desember. Bazar buku dan busana muslim juga digelar dari tanggal 28-31 Desember.

Acara khitanan massal menyemarakkan rangkaian perayaan tahun baru pada 30 Desember. Festival musik Islami akan menyemarakkan bersama parade tausiyah pada malam tahun baru 31 Desember.

Parade tausiyah satu malah sejuta harapan bersama tokoh-tokoh tersebut akan digelar pada 31 Desember 2012 sejak pukul 19.00 WIB. Puncak acara ini akan berlangsung hingga pergantian tahun menuju 2013.
Halaman 2 dari 5
(aan/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads