Jangan Terulang Lagi! Ini 4 Aksi Bom Bunuh Diri di Indonesia

Jangan Terulang Lagi! Ini 4 Aksi Bom Bunuh Diri di Indonesia

- detikNews
Senin, 03 Jun 2013 12:57 WIB
Jangan Terulang Lagi! Ini 4 Aksi Bom Bunuh Diri di Indonesia
Jakarta - Para personel polisi di Mapolresta Poso, Sulawesi Tengah, dikagetkan dengan aksi bom bunuh diri pagi tadi. Diduga, pelakunya adalah teroris. Aksi serupa juga pernah terjadi sebelumnya. Jangan terulang lagi.

MUI dan sejumlah ormas Islam sudah mengharamkan aksi bom bunuh diri. Selain menimbulkan korban, apa yang dilakukan para teroris juga menimbulkan kerugian pada citra Indonesia di mata internasional.

Karena itu, aksi bom bunuh diri jangan terulang lagi. Aparat harus menangkap aktor intelektual di balik insiden ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut empat aksi bom bunuh diri di Indonesia yang terjadi selama 5 tahun terakhir:


Hotel Marriott dan Ritz-Carlton

Bom di Hotel Ritz-Carlton dan JW Marriott meledak pada 17 Juli 2009. 9 Orang tewas dan tak kurang dari 50 orang mengalami luka-luka.

Pelaku bom bunuh dirinya adalah dua pemuda bernama Dani Dwi Permana dan Nana Ichwan Maulana. Mereka direkrut oleh Syaifuddin Zuhri yang memiliki jaringan dengan sejumlah pentolan teroris, seperti Noordin M Top dan lainnya.

Sebelum melakukan pengeboman, Nana dan Dani sempat survei ke lokasi tiga minggu sebelumnya. Mereka memantau aktivitas di dua hotel bintang lima tersebut.

Setelah ledakan ini, perburuan besar-besaran terhadap teroris pun digelar. Ada yang berhasil ditangkap hidup, sebagian lagi tewas di tangan Densus 88.


Bom Bunuh Diri di Mapolresta Cirebon

Bom bunuh diri di Masjid Az-Dzikro, Mapolresta Cirebon, terjadi pada bulan Mei 2011 lalu. Ada puluhan orang terluka, termasuk Kapolres Cirebon AKBP Herukoco.

Insiden ini terjadi saat salat Jumat digelar di masjid tersebut. Pelaku yang belakangan diketahui bernama
Muhammad Syarif Astanagarif (32) itu masuk dalam saf ketika hendak salat. Tiba-tiba ledakan pun terjadi. Jamaah salat Jumat berhamburan sambil bercucuran darah. Sementara pelaku tewas di lokasi.

Muhammad Syarif Astanagarif disebut polisi aktif dalam keanggotaan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT). Syarif pernah dibai'at oleh Abu Bakar Ba'asyir.

Namun, Ba'asyir telah menyangkal mengenal Syarif maupun jaringan bom Cirebon.
Β 

Bom di Gereja Solo

Bom meledak di luar Gereja Bethel Indonesia Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, berselang empat bulan setelah bom Cirebon. Pelaku tewas dan belasan orang cedera akibat insiden ini.

Pelaku diidentifikasi bernama Achmad Yosepa alias Haya. Polisi menduga, dia adalah bagian dari jaringan bom Cirebon.

Haya tewas seketika dengan luka parah di bagian perut. Sedangkan belasan jemaat gereja menjadi korban luka-luka.

Bom di Mapolresta Poso

Aksi bom bunuh diri paling terbaru baru saja terjadi pagi tadi. Lokasi berada di halaman Polres Poso.

Bom meledak setelah pelaku menerobos pintu penjagaan Polres yang dijaga petugas Sabhara Polres Poso. Tak lama kemudian, bom pun meledak 50 meter dari pos penjagaan.

Tidak ada korban jiwa dari pihak kepolisian. Seorang tukang bangunan yang merenovasi bangunan di Polres Poso terluka akibat serpihan bom tersebut.

Kini, identitas pelaku yang tubuhnya hancur itu sedang diidentifikasi.
Halaman 2 dari 5
(mad/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads