Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI, Muhammad Sanusi menilai, program KJS unggulan Jokowi tersebut adalah harga mati. Sebab program itu disambut baik dan bermanfaat bagi warga DKI, terutama bagi yang tidak mampu.
"Pertama, KJS itu harga mati. KJS itu dibutuhkan rakyat dan sudah disetujui oleh DPRD. Buktinya, dengan dianggarkannya KJS pada anggaran APBD DKI tahun 2013. Sekarang kok ada interpelasi?" ujar sanusi saat berbincang dengan detikcom, Kamis (30/5/2013) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dalam pelaksanaan teknis ada yang kurang, itu bukan berarti KJS yang digugat. Ini yang salah. Namanya juga program baru. Dulu orang ke rumah sakit mau berobat takut, harus bayar, harus bikin surat keterangan miskin, sekarang orang tinggal bawa KTP saja sudah bisa berobat," terangnya.
Sanusi juga mengatakan, akibat adanya rencana interpelasi tersebut, masyarakat menjadi bingung. SEbab banyak warga yang menjadi bertanya-tanya soal status KJS tersebut.
"Jangan membuat bimbang masyarakat di bawah. Masyarakat jadi bingung, ini KJS bisa gak? Orang anggarannya sudah ada kok, jadi nggak usah takut. Komplain rumah sakit itu kan masalah teknis, bisa di selesaikan. Jadi jangan gugat KJS ini, nanti masyarakat bisa marah besar," jelas Sanusi.
(jor/trq)