"Kecurangan tersebut sering terjadi ketika masih diberlakukan tiket manual berupa kertas. Akan tetapi dengan e-ticketing masyarakat tidak bisa berlaku curang karena tiket ini dilengkapi dengan alat yang bernama mobile reader," kata petugas stasiun Pasar Minggu Baru, Nurdin, ketika berbincang dengan detikcom, Kamis (30/5/2013).
Nurdin mengatakan, pernah ada penumpang yang ingin mencurangi sistem baru ini. Namun saat memasukkan tiket elektronik ke mesin ternyata tiketnya keluar lagi. "Oleh petugas kami memakai mobile reader, ternyata orang tersebut memakai tiket hari kemarin," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para penumpang juga harus memperhatikan stasiun tujuan tempat mereka turun. Karena jika penumpang turun tak sesuai dengan lokasi tujuannya maka gate tidak bisa terbuka. "Kartunya tidak akan bisa terbuka, karena itu harus memperhatikan stasiun tujuannya di mana," katanya.
Sistem e-ticketing sudah mulai dicoba di stasiun-stasiun KRL. Ada dua kali pemeriksaan untuk penumpang KRL. Saat turun dari kereta ada petugas yang melakukan pengecekan tiket itu meggunakan mobile reader. Alat ini mirip dengan alat gesek kartu keredit yang ada di pusat perbelanjaan.
Setelah melewati pemeriksaan ini, penumpang kemudian menuju gate keluar dan memasukan kartu ke dalam alat dalam gete keluar untuk meninggalkan stasiun.
Sistem e-ticketing belum dilakukan secara penuh. Hal ini disebabkan masyarakat masih belum familiar dengan sistem baru tersebut. E-ticketing hanya diberlakukan pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB. Jika di luar jam tersebut tiket dijual manual sehingga pada jam-jam sibuk tidak terjadi penumpukan antrean penumpang di loket.
(nal/nrl)