Data Kartu Kredit di Bodyshop Diretas dari Luar Negeri

Data Kartu Kredit di Bodyshop Diretas dari Luar Negeri

- detikNews
Kamis, 30 Mei 2013 14:47 WIB
Jakarta - Pencurian data kartu kredit dan kartu debit yang terjadi di tujuh merchant Bodyshop di Jakarta diretas cracker (pencuri data) dari luar negeri. Pencuri data menggunakan malware atau virus yang meretas sistem komputer Bodyshop.

"Seseorang sudah meretas sistem komputer di Bodyshop mengunakan virus Trojan yang bersifat keylogger untuk mencuri data," kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Heru Santoso kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (30/5/2013).

Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan lokasi peretas data berada di luar negeri. Tercatat IP address 80.20.129.204 (terdaftar di
Stuttgart, Jerman), 80.14.89.85 (terdaftar di Perancis), 117.35.157.257 (terdaftar di Shanxi, China), 12.188.234.240 (USA) dan 216.70.150.113 (terdaftar di Pittsford, USA).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Si penyerang ini posisinya setelah dilakukan pelacakan ada di luar negeri semua," kata dia.

Heru mengatakan, peretas telah mencuri data kartu kredit dan kartu debit nasabah di sejumlah bank besar di Indonesia. Pencuri data ini, menggunakan data-data tersebut di luar negeri.

"Ada juga data kartu debit milik dua bank nasional yang dicuri dari komputer toko Bodyshop Lottemall Bintaro," kata dia.

Data hasil pencurian yang diretas dari luar negeri yang digunakan di Indonesia ini, diketahui digunakan oleh tersangka SA. SA menggunakan data tersebut untuk melakukan transaksi di mal di Medan dan Pekanbaru.

"Tersangka menggunakan kartu hasil pencurian itu untuk membeli baju di Medan dan di sebuah toko jam di Pekanbaru," kata dia.

Sementara itu, anggota Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) W Max Charles Taulo mengatakan, setelah mendapatkan data kartu kredit dan kartu debit, para tersangka kemudian mengumpulkan data-data milik para nasabah tersebut dalam satu laptop.

"Data tersebut kemudian dikloning menggunakan encoder dengan kartu baru atau kartu bekas," kata Max.

Setelah data tersimpan di kartu yang palsu, pelaku kemudian menggunakan kartu tersebut di merchant yang menggunakan mesin EDC (Electronic Digital Capture).

(/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads