Derek Liar Diduga Berkomplot dengan Pedagang Asongan

Derek Liar Diduga Berkomplot dengan Pedagang Asongan

- detikNews
Rabu, 29 Mei 2013 13:00 WIB
Jakarta - Aksi pemerasan derek liar juga terjadi di jalan-jalan raya bukan tol. Pelaku aksi derek liar itu sering memanfaatkan situasi di dekat lampu merah dan diduga berkomplot dengan pedagang asongan.

Hal ini pernah dialami oleh seorang sopir mobil tangki bernama Junaedi pada April 2013 lalu. Saat itu, mobilnya tiba-tiba tidak bisa menyala ketika melewati 50 meter setelah lampu merah Rawamangun, Jakarta Timur.

"Waktu itu kena lampu merah, mobil kan berhenti, lalu ada beberapa pedagang asongan yang mengalihkan perhatian, rupanya dia yang cabut selang bensin, karena setelah itu mobil langsung mogok," kata Junaedi kepada detikcom, Rabu (29/5/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu, hanya dalam waktu kurang dari 5 menit, mobil derek datang dengan 4 orang. Junaedi dan sopir derek sempat berdebat dan menolak untuk diderek.

"Tapi kemudian mereka memaksa dan saya disuruh masuk ke dalam mobil, disuruh duduk di sisi penumpang," kata dia.

Kemudian, kunci dipegang oleh orang derek. Setelah itu, mobil ditarik ke pool mereka di ujung fly over, depan ITC Cempaka Mas.

"Orang derek telepon saudara saya untuk minta biaya Rp. 1,5 juta. Saudara saya setuju dengan syarat mobil harus dibawa ke Bengkel," kata dia.

Namun, dalam waktu 3 menit, mobilnya kembali menyala dan petugas derek itu menyarankan mobil tangki Junaedi tidak perlu dibawa ke bengkel.

Junaedi mengatakan, derek liar itu milik KOPADER. Saat Junaedi mengancam sopir derek itu ke polisi, mereka tidak menunjukkan rasa takut.

"Katanya KOPADER itu ada hubungannya dengan pensiunan polisi. Waktu saya bilang bahwa saya akan lapor polisi, dengan tenang mereka bilang "percuma saja bapak lapor Polisi"," kata dia.

(mei/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads