Penertiban Kios di Stasiun UI, Mahasiwa & Pedagang Menangis

Penertiban Kios di Stasiun UI, Mahasiwa & Pedagang Menangis

- detikNews
Rabu, 29 Mei 2013 09:02 WIB
Foto: Mahasiswa dan pedagang (Salmah/detikcom)
Jakarta - Aksi penertiban kios di stasiun UI Depok mendapat penolakan dari mahasiswa yang mengatasnamakan BEM UI. Mereka memprotes aksi penertiban karena tak ada dialog sebelumnya. Mahasiswa dan pedagang pun hanya bisa menangis menyaksikan penertiban itu.

Pantauan detikcom di stasiun UI Depok, Rabu (29/5/2013), 100-an mahsiswa yang mengenakan pita kuning di pergelangan tangan itu sudah berada di stasiun sejak pagi untuk mengawal aksi pembongkaran dari PT KAI.

Mereka membawa poster-poster menyampaikan protes atas upaya penertiban kios. Di antaranya sebuah papan berukuran sekitar 1x2 meter bertuliskan "Kita Ingin Dialog Bukan Bentrok" yang diboyong mahasiswa. Poster lainnya tepampang di salah satu pagar stasiun bertuliskan "Ini Tempat Kami, Berani Gusur Mati!"

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semula beberapa mahasiswa itu ingin mendekat ke area pembongkaran kios, namun langkah mereka ditahan oleh petugas yang meminta tetap berada di luar area stasiun. Akhirnya, mereka hanya duduk dan berorasi menyatakan penolakan atas pembongkaran kios.

Bersama mereka adalah pedagang yang kiosnya dibongkar. Ada sekitar 10 orang pedagang yang menyaksikan kiosnya dibongkar. "Dasar pembunuh, pembunuh pedagang kecil. Mau makan apa kami.." seorang pedagang menangis.

Beberapa mahasiswa pun ikut menangis menyaksikan kios-kios pedagang yang dihancurkan oleh sekitar 20 orang petugas PT KAI menggunakan palu dan kayu. Seorang mahasiswi tak kuasa menahan tangis dan menilai petugas berlebihan. "Tega mereka ngeliat kayak gitu," tangisnya.

Aksi pembongkaran dari PT KAI itu dikawal oleh sekitar 100 anggota polisi dari Polres Depok, dibantu sekitar 15 anggota TNI, 25 orang anggota Brimob, dan petugas satpol PP. Hingga pukul 09.00 WIB penertiban masih berlangsung.

(bal/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads