Sebenarnya sudah ada nomor derek resmi (021) 80880123 bagi para pengendara yang membutuhkan bantuan. Tapi apa daya, entah mengapa, nomor itu kerap tak aktif. Kemana lagi harus meminta tolong?
"Saya mencoba menghubungi derek resmi (021-80880123) tapi tidak ada yang menjawab. Saat itu waktu sekitar jam 8 malam. Setelah berkali-kali mencoba menelpon ke derek resmi tapi tetap tidak ada jawaban," jelas pembaca detikcom, Teddy dalam surat elektronik, Selasa (28/5/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kira-kira 15 menit berhenti di pinggir jalan, datang truk derek liar yang di sampingnya ada stiker penegak hukum. Supir dan kernet derek liar tersebut turun dan menawarkan jasa dereknya. Cukup sopan dan tidak memaksa. Dikarenakan sudah malam dan saya membawa anak kecil, akhirnya saya memutuskan menggunakan jasa derek liar tersebut karena sudah tidak ada pilihan lain," terangnya.
Yang lucu, lanjut Teddy, saat derek liar itu menawarkan jasa, datang oknum petugas. "Petugas tersebut langsung menghampiri petugas derek liar dan menjauh dari mobil saya. Setelah mereka berbincang sesaat, akhirnya mobil saya mulai diderek menuju rumah. Dengan mobil petugas itu mengikuti dari belakang," jelasnya.
Sebelum memasuki daerah rumah saya, mobil patroli tersebut berhenti di pinggir jalan raya. Sesampainya di rumah saya, derek dilepas lalu saya bayar sejumlah uang yang disepakati diawal. Tapi sopir itu meminta uang lebih untuk petugas yang mengawal itu.
Kisah lainnya dengan nomor itu (021) 80880123 dialami Sonny. Pembaca detikcom ini, April lalu di sekitar Tol Jati Bening arah Tol Dalam Kota, menjelang Tol Jati Waringin mobilnya mogok karena dinamo ampere tidak mengisi aki.
"Saya menepi di jalur SOS seberang gerbang masuk Tol Jati Waringin arah Tol Dalkot. Saya minta tolong pegawai Jasa Marga untuk bantu derek dan saya coba menghubungi juga ke (021) 80880123 tapi tunggu punya tunggu dari mulai mogok jam 21.00 WIB sampai pukul 02.00 WIB dini hari tidak muncul petugas dereknya," keluh Sonny.
Akhirnya, karena kunjung tak datang, Sonny mengontak kerabatnya. "Saya mengganggu saudara di dini hari untuk minta tolong derek dengan mobilnya keluar tol," imbuhnya.
Jadi, lanjut Sonny, nomor derek resmi yang digembar-gemborkan bisa menjadi solusi ternyata tak menjawab persoalan. "Nomor hotline tersebut tidak berlaku di malam hari mungkin sudah di luar jam kantor. Petugas Jasamarga yang di gerbang tol juga tidak kooperatif untuk melayani pengguna jalan tol yang sedang ada masalah, mungkin karena bukan job des-knya," urai Sonny.
(ndr/mad)