Sepak terjang Fathanah salah satunya tercermin saat bersama Elda Adiningrat menjembatani pertemuan antara Luthfi dan Dirut PT Indoguna Elizabeth Liman. Fathanah selaku wakil dari pihak Luthfi dan Elda dari PT Indoguna, keduanya menjadi perantara.
Dalam dokumen yang diperoleh detikcom, Jumat (24/5/2013), pria yang mengaku makelar ini meminta Elda untuk menyampaikan ke Elizabeth, soal bantuan dana untuk acara safari dakwah keliling Sumatera pada 5 Januari 2013.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diduga arti yang dikasih itu merupakan dana. Dalam dokumen itu juga tertera bahwa PT Indoguna meminta dibantu pengurusan izin kuota impor 8 ribu ton daging. Nantinya, sesuai pengakuan Fathanah, Luthfi akan mendapat fee Rp 5 ribu untuk per kilogram.
Untuk memuluskan niatnya, Fathanah memberi Luthfi 'buah tangan' yang dikirim lewat sang istri Sefti. Wujudnya dari paket hingga kantong uang.
Berikut 3 aksi Fathanah membuat Luthfi semakin 'gila':
1. Paket 'Misterius'
|
"Mbak pernah diminta memberikan sesuatu kepada LHI?" tanya wartawan dalam jumpa pers di kediaman Sefti yang telah disita KPK, di Perumahan Permata Depok, Jl Raya Citayam, Cipayung, Depok, Minggu (19/5/2013).
"Iya. Itu berupa paket," katanya.
Namun Sefti tidak tahu apa isi paket itu. "Karena saya suruh sopir yang anter. Konteksnya apa, nggak ngerti," ungkapnya.
AF dan LHI telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan pencucian uang dan suap pengaturan impor daging sapi oleh KPK. Mereka telah tampil sebagai saksi dalam sidang dengan terdakwa dari perusahaan importir daging sapi, PT Indoguna, pada Jumat lalu.
Dalam sidang itu, AF menyatakan dirinya bukan kader PKS, dia hanyalah makelar. Sedang LHI mengungkapkan, AF pernah memintanya untuk mengurus proyek di Kemenkominfo dan Kemensos, namun tidak digubrisnya.
2. Uang di Kantung Plastik
|
"Iya saya pernah disuruh bapak antar uang ke Pak Luthfi, cuma karena saya lagi ada acara sama teman-teman di Margo City, makanya saya minta sopir yang antar," jelas Sefti yang juga istri Fathanah saat dikonfirmasi pengakuan di dokumen, Jumat (24/5/2013).
Sefti tak tahu berapa jumlah uang yang diberikan suaminya untuk Luthfi. Pemberian uang itu dilakukan pada Oktober 2012. Saat itu Fathanah dan Sefti tengah dalam perjalanan pulang ke rumah mereka di Perumahan Permata Depok.
"Nggak tahu berapa jumlahnya, di dalam kantong plastik," tuturnya.
Pengacara Luthfi, M Assegaf yang dikonfirmasi menepis pengakuan itu. Menurut dia, Fathanah seorang makelar yang pekerjaannya mempertemukan orang.
"Dia mencari duit," tutur Assegaf.
3. 'Daging Busuk'
|
Fathanah berpesan kepada sang sopir Sahrudin alias Alu untuk tidak jauh-jauh dari mobil saat tengah berada di Hotel Le Meridien.
"Iya pernah. Jangan jauh-jauh dari mobil ada daging busuk," kata Fathanah saat ditanya jaksa M Rum seputar pesannya kepada sopir agar tidak jauh-jauh dari mobilnya di Pengadilan Tipikor, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat (17/5/2013).
"Maksudnya apa daging busuk?" kata Jaksa Rum.
"Ini begini Pak, itu antara saya dan sopir. Hubungan ini informil. Intinya jangan jauh dari mobil, ada daging busuk. Terlintas saja dalam perkataan saya ada daging busuk di situ," papar Fathanah.
Jaksa Rum tidak puas atas jawaban suami Sefti Sanustika itu.
"Apa perlunya jaga daging busuk, bilang saja ada uang di dalam mobil jangan pergi," kata Jaksa Rum.
"Apa maksudnya daging busuk?" tanya Jaksa Rum lagi.
"Maksud saya itu (uang)," jawab Fathanah.
Jaksa Rum menilai ucapan Fathanah bagai bahasa sandi. "Bahasa sandi. Jangan jauh dari mobil, ada uang," kata Jaksa Rum.
"Iya, itu uang," kata Fathanah.
Ahmad Fathanah ditangkap KPK di Hotel Le-Meredien Jakarta bersama seorang mahasiswi, Maharany. Ia membawa uang Rp 1 miliar yang diduga merupakan uang suap dalam kasus impor daging yang melibatkan Presiden PKS Lutfhi Hasan Ishaaq dan dua orang dari PT Indoguna Utama. Ia dan tiga orang lainnya telah ditetapkan sebagai tersangka dan masih terus diperiksa KPK.
Halaman 2 dari 4