PKS Ingin Mundur dari Koalisi, Wasekjen PD: Mbok Kalkulasi Untung dan Ruginya

PKS Ingin Mundur dari Koalisi, Wasekjen PD: Mbok Kalkulasi Untung dan Ruginya

- detikNews
Kamis, 23 Mei 2013 15:18 WIB
Jakarta - Menyusul kasus hukum yang membelit Luthfi Hasan Ishaaq, sejumlah kader PKS berwacana mundur dari koalisi pendukung pemerintahan SBY-Boediono. Ini bukan kali pertama PKS berwacana demikian. Bila sudah tidak nyaman menjadi bagian Setgab Koalisi, PKS dipersilakan menarik diri.

"Apa PKS siap tanpa prestise politik? Kalau siap dan merasa sudah tak nyaman di koalisi, ya monggo saja," kata Wasekjen DPP PD, Ramadhan Pohan, saat dihubungi, Kamis (23/5/2013).

"Mbok kalkulasi untung dan ruginya," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ramadhan mengatakan sebenarnya PKS diuntungkan dengan bergabung dengan Setgab. Dia meyakini PKS akan menyesal jika keluar dari koalisi.

"Dasar koalisi itu kan kebersamaan. Saling menjaga dan menguatkan sesama anggota Setgab Koalisi. Dan PKS diuntungkan karena mendapat privelege politik, fasilitas dan lain-lain. Setgab juga senang karena PKS menguatkan koalisi," ujarnya.

Ramadhan mengingatkan agar PKS tak emosional karena sedang dihantam masalah. PKS harus berpikir jernih sebelum mengambil keputusan.

"Sebisa mungkin, PKS jangan jalan pintas. Jangan lekas mutung dan berburuk sangka. Ikuti saja proses politik dan hukum berlangsung," tuturnya.

(trq/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads