"Kita lagi merancang kebijakan energi nasional bersama Dewan Energi Nasional. Ini kerjasama dengan komisi VII kita buat kebijakan energi untuk anak cucu kita, karena energi kita banyak tapi arahnya kemana nggak ngerti," kata ketua komisi VII Sutan Bathoegana kepada detikcom, Jumat (17/5/2013).
Kunjungan ke masing-masing negara diikuti oleh 7 anggota Komisi VII DPR. Komisi VII DPR terbang ke 3 negara tersebut bersama anggota Dewan Energi Nasional selama 5 hari kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ke Cina tentang pengelolaan batu bara. Ke Norwegia itu kelistrikan, di sana listrik murah bahkan bisa memasok hampir ke seluruh Eropa. Kemudian ke New Zealand tentang panas bumi," ungkapnya.
"Energi panas bumi kita banyak, nomor 3 terbesar tapi nggak pernah dimanfaatkan. Padahal di sana (New Zealand) pakai panas bumi. Nah, gimana memanfaatkannya itu," lanjut Sutan.
Ia menuturkan, output yang diharapkan atas kunjungan ke tiga negara itu adalah tentang bagaimana negara maju itu mengelola energi bumi, kajian itu yang nantinya bisa menjadi kebijakan energi nasional di Indonesia.
"Bayangkan Amerika itu simpan energi berapa banyak minyak dan gas, mereka manfaatkan energi alternatif dulu. Sementara kita manfaatkan energi fosil dulu, jadi mereka simpan energi fosil itu, ini kesalahan kita. Makanya kalau kita kaji dengan Dewan Energi Nasional untuk perencanaan kebijakan energi nasional," paparnya.
Sutan berjanji hasil kunjungan komisi VII dari tiga negara itu akan disampaikan ke publik agar tak terkesan hanya sekedar kunjungan.
"Ya nanti hasilnya bisa kita diskusikan," ucapnya.
(van/try)