Demikian pula kasus serupa yang dialami oleh kamerawan televisi lokal Makassar, Fajar TV, Harun Rasyid yang dipanah oleh kawanan geng motor saat hendak meliput di sekitar jalan Veteran, 5 April silam.
Juru bicara aksi solidaritas jurnalis Makassar, Nurdin Amir, pada detikcom menyampaikan kekecewaannya atas lambannya aparat kepolisian menangkap para pelaku kekerasan terhadap jurnalis yang merupakan kawanan geng motor di Makassar. Menurut Nurdin, aksi brutalisme geng motor di Makassar, utamanya bagi para jurnalis sudah berada di atas ambang batas, dengan adanya aksi pamer geng motor yang sengaja memburu para jurnalis di lapangan, yang kerap meliput aksi balapan liar kawanan geng motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurdin menambahkan, selama ini kinerja Kapolda Sulselbar dinilai lamban menuntaskan kasus-kasus kriminalitas di Makassar, yang mengakibatkan hilangnya rasa tenteram bagi warga Makassar.
"Kapolda selama ini lebih sering melakukan kerjasama-kerjasama dengan perusahaan kakap dibandingkan mengurusi keamanan warga, kami menuntut Kapolri agar segera membebastugaskannya dari jabatannya dan menariknya dari Makassar," pungkas Nurdin.
Selain Nurdin, Anwar Lasapa, aktivis LSM Fosil Makassar yang ditemui detikcom juga mengungkapkan rasa kecewanya pada aparat kepolisian yang gagal menciptakan rasa aman pada warga Makassar, dengan ketidakbecusannya menangkap para anggota geng motor dari kelompok anak remaja tanggung.
"Kapolda harusnya tidak tinggal diam dan tidak menunggu kasus demi kasus terjadi tanpa ada tindakan sedikitpun dari anggotanya, akibatnya kepercayaan warga pada aparat hilang hingga warga berupaya menegakkan hukum dengan caranya sendiri, hal ini fatal jika dibiarkan," ujar Anwar.
Sementara itu, terkait tuntutan solidaritas jurnalis se-Makassar, Kabid Humas Polda Sulselbar, Kombes Endi Sutendi yang dihubungi detikcom berkilah pihaknya masih berusaha menyelidiki kasus penyerangan jurnalis secara intensif dan mengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap kasus ini.
"Kasus ini masih dalam penyelidikan intensif, kami juga saat ini rutin menggelar operasi anti geng motor dan kampanye di sekolah-sekolah tentang bahaya geng motor," tandas Endi.
(mna/mpr)