Setgab Kolisi Sepakati Pengurangan Subsidi BBM

Jakarta - Sekretariat Gabungan (Setgab) malam tadi menggelar rapat di Kantor Setgab guna membahas rencana pemerintah yang akan membatasi subsidi untuk BBM. Langkah ini mendapat dukungan dari seluruh partai yang tergabung dalam Setgab.

Rapat Setgab berlangsung sekitar pukul 21.00-22.40 WIB di Kantor Setgab, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakpus. Seluruh perwakilan pimpinan partai hadir dalam rapat tersebut. Rapat dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Setgab adalah Aburizal Bakrie.

"Yang mimpin (rapat) saya selaku wakil ketua Setgab. Dan semua sepakat dalam kurun waktu satu bulan dan semua fraksi sepakat (pengurangan subsidi BBM)," kata pria yang akrab disapa Ical ini usai rapat di Kantor Setgab, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakpus, Senin (13/5/2013) malam.

Menurutnya, Setgab mengamini opsi pemerintah untuk menekan subsidi BBM dengan menaikkan harga BBM pada golongan tertentu. Hasil ini kemudian menjadi sikap bersama fraksi-fraksi dalam Setgab.

"Pertama koalisi mengerti dan memahami keinginan pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM, yang kedua dari fraksi masing-masing setuju. Pimpinan partai akan menugaskan masing-masing fraksinya untuk melakukan pembahasan APBN-P (Anggaran Pendapatan Belanja Negara - Perubahan)," ungkap Ketum Partai Golkar itu.

"Jadi kita juga sepakat memberikan kompensasi," imbuh Ical.

Sementara Ketua Harian DPP Partai Demkorat, Syarief Hasan yang hadir dalam rapat itu, menegaskan bahwa dengan disepakatinya opsi pengurangan BBM bersubsidi, seluruh fraksi dalam Setgab akan mengupayakan percepatan pembahasan APBNP.

"Semua (partai) hadir lengkap, dan semua pimpinan fraksi setuju agar APBNP dipercepat pembahasannya," kata Syarief Hasan.

Terkait kompensasi bagi warga miskin, menurut Syarief hal itu perlu dilihat kembali agar pemberiannya tepat sasaran. "Itu akan dibahas lagi, kalau besarannya itu domain pemerintah. Jadi kita lihat perkembangannya nanti ya," ujarnya.

"Jadi semua hadir lengkap dan semua setuju untuk mempercepat pembahasan APBN-P. Masa sidang kali ini kan masa sidang yang paling pendek, jadi dipercepat pembahasannya," lanjut Menteri Koperasi dan UMK itu.

(iqb/mok)