"Mutlak perlu dievaluasi diubah pendekatannya," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.
Hal itu dikatakannya menjawab pertanyaan wartawan soal pola pendekatan yang dilakukan tim densus 88 dan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Teroris) terhadap terduga teroris, di Kantor PP MUhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memberantas teroris tidak bisa dengan cara densus dan BNPT yang sangat konvensional dan cenderung melanggar HAM," tuturnya.
Jika pendekatan densus saat ini masih dipertahankan, Din khawatir itu justru akan melanggengkan terorisme di Indonesia. Seharusnya pencarian tersangka dilakukan tidak dengan baku tembak dan cenderung membabi buta.
"Jangan lupa, itu tersangka. Kemudian dia jadi korban, terbunuh, itu kejam," cetus Din.
Bagaimana dengan anggapan bahwa penanganan densus masih manusiawi?
"Tidak jujur itu," pungkas Din.
(rmd/rmd)