Staf khusus Mendagri, Reydonnyzar Moenek, mengatakan program itu ditutup sejak enam bulan lalu. Dulu, program itu dibuat sengaja untuk memastikan proses distribusi e-KTP tepat sasaran. Para penggunanya secara langsung harus datang ke instansi pemerintah agar bisa diidentifikasi.
Namun ternyata, program itu tak sesuai seperti yang diharapkan. Warga malah membludak saat melakukan aktivasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Donny juga menegaskan, e-KTP yang sekarang beredar sudah bisa digunakan tanpa perlu aktivasi. "Siap dibaca di mana-mana," terangnya.
Salah satu kelurahan yang sempat menerapkan program ini terjadi di Pamulang, Tangerang Selatan. Setelah menerima e-KTP, warga diminta datang ke kelurahan untuk melakukan aktivasi.
(mad/nwk)