Hal itu terlihat dalam bahasa PKS seperti "Kami akan menyambut dengan karangan bunga," atau "Kami akan tunggu KPK sekarang".
"Itu adalah bahasa hiperbolis. Bahasa kepanikan," ujar Pengamat Komunikasi UI, Effendi Ghazali di Hotel Gran Melia, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (13/5/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama soal tidak cermat dan kedua melawan pendapat publik," ucapnya.
Lebih lanjut, Kasus yang melibatkan kader PKS tersebut akan dinilai publik karena kasus soal dugaan korupsi daging sapi menyangkut kepentingan masyarakat. "Dan ada juga soal perempuan di dalamnya," kata Effendi.
"Makin lama akan semakin keluar yang detail dan memperburuk citra dan ini memukul balik," imbuhnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
(fiq/van)