5 Fakta Tentang Si Raja Geng Motor Klewang

5 Fakta Tentang Si Raja Geng Motor Klewang

- detikNews
Senin, 13 Mei 2013 10:31 WIB
5 Fakta Tentang Si Raja Geng Motor Klewang
Jakarta - Klewang alias Mardijo (57) ditangkap polisi karena diduga memperkosa seorang ABG. Raja geng motor ini juga mengorganisir sebuah kelompok preman sadis yang meresahkan masyarakat. Sudah seharusnya, Klewang dan kelompoknya dibasmi.

Berdasarkan penyelidikan polisi, sedikitnya ada lima fakta tentang Klewang. Ada yang berhubungan dengan caranya melakukan kejahatan, hingga jaringan geng motor yang menjadi anak buahnya.

Berikut lima fakta tentang Klewang, penjahat yang harus dihukum berat:



Membawa Senjata ke Mana-mana

Masyarakat perlu mewaspadai ulah geng motor yang berkeliaran di jalanan. Kadang mereka membawa senjata tajam, seperti yang dilakukan Klewang.

Nama Klewang sendiri diambil dari kebiasaan pria paruh baya ini yang kerap membawa senjata seperti parang, namun ujung melengkung seperti arit. Hanya saja, Klewang bentuknya lebih besar.

"Klewang ini masuk ke Pekanbaru sekitar tahun 2011 silam. Sebelumnya Klewang merupakan ketua geng motor di Bandung," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Adang Ginanjar.

Merekrut Residivis Jadi Panglima

Klewang (57) merekrut residivis untuk menjadi anak buahnya. Mereka dijadikan panglima geng motor. Aksi kejahatannya mulai dari pemerkosaan, perampokan, hingga kekerasan lainnya.

Ada 5 panglima yang menjadi anak buah Klewang. Para panglima ini membawahi puluhan anak buah. Dia hanya mengizinkan yang boleh ikut memperkosa dengan jabatan panglima di kelompoknya.

Kini sebagian kelompok geng motor dibawah raja Klewang sudah diamankan.

Punya Ilmu Kebal

Klewang dikenal kelompoknya punya ilmu kebal. Di dompetnya ditemukan jimat. Bahkan menurut anak buahnya, Klewang tahan bacok.

Benarkah klaim ini? Polisi belum bisa memastikannya. Yang jelas, anggotanya percaya dan langsung takut begitu mendengar namanya.

Kemampuan ilmu kebal juga memudahkannya untuk merekrut anggota geng motor.

Jaringan Hingga Pelajar

Target anggota geng motor yang direkrut oleh Klewang menyasar hingga pelajar. Dia disebut sebagai dewan penasihat.

Polisi pun terpaksa mendatangi pelajar itu ke sekolah-sekolah untuk melakukan pembinaan. Sebab, jaringan Klewang sudah sangat luas di Pekanbaru.

"Dia dikenal sebagai utusan geng motor Bandung yakni XTC. Dia mengaku punya ilmu tahan bacok. Ini yang membuat dia dijuluki raja di kalangan geng motor," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Adang Ginanjar.

Bersarang di Stadion Utama Riau

Stadion Utama Riau yang dikenal stadion termegah di Indonesia itu, kini menjadi ajang maksiat dan tempat berkumpulnya geng motor, termasuk kelompok binaan Klewang.

Stadion ini terletak di sekitar kawasan Kampus Universitas Riau (UR) di Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Pasca pelaksanaan PON ke XVIII, stadion yang menghabiskan dana Rp 1 triliun ini seakan tak bertuan. Biasanya, sejak sore hingga malam, pedagang kaki lima memajang lapaknya di sekitar stadion.

Tidak ada penanggung jawab pengamanan stadion. Maka jadilah, kini stadion itu tempat maksiat. Apalagi tempatnya sangat 'nyaman', luas dan sepi. Pernah ditangkap basah oleh pedagang dan warga sekitar, orang berhubungan intim di pos.

Penguasa dari stadion itu adalah anak-anak muda. Termasuk di antaranya geng motor binaan Klewang (57). Mereka memperkosa korbannya di salah satu ruangan di stadion tersebut.
Halaman 2 dari 6
(mad/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads