Berdasarkan penyelidikan polisi, sedikitnya ada lima fakta tentang Klewang. Ada yang berhubungan dengan caranya melakukan kejahatan, hingga jaringan geng motor yang menjadi anak buahnya.
Berikut lima fakta tentang Klewang, penjahat yang harus dihukum berat:
Membawa Senjata ke Mana-mana
|
Nama Klewang sendiri diambil dari kebiasaan pria paruh baya ini yang kerap membawa senjata seperti parang, namun ujung melengkung seperti arit. Hanya saja, Klewang bentuknya lebih besar.
"Klewang ini masuk ke Pekanbaru sekitar tahun 2011 silam. Sebelumnya Klewang merupakan ketua geng motor di Bandung," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Adang Ginanjar.
Merekrut Residivis Jadi Panglima
|
Ada 5 panglima yang menjadi anak buah Klewang. Para panglima ini membawahi puluhan anak buah. Dia hanya mengizinkan yang boleh ikut memperkosa dengan jabatan panglima di kelompoknya.
Kini sebagian kelompok geng motor dibawah raja Klewang sudah diamankan.
Punya Ilmu Kebal
|
Benarkah klaim ini? Polisi belum bisa memastikannya. Yang jelas, anggotanya percaya dan langsung takut begitu mendengar namanya.
Kemampuan ilmu kebal juga memudahkannya untuk merekrut anggota geng motor.
Jaringan Hingga Pelajar
|
Polisi pun terpaksa mendatangi pelajar itu ke sekolah-sekolah untuk melakukan pembinaan. Sebab, jaringan Klewang sudah sangat luas di Pekanbaru.
"Dia dikenal sebagai utusan geng motor Bandung yakni XTC. Dia mengaku punya ilmu tahan bacok. Ini yang membuat dia dijuluki raja di kalangan geng motor," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Adang Ginanjar.
Bersarang di Stadion Utama Riau
|
Stadion ini terletak di sekitar kawasan Kampus Universitas Riau (UR) di Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Pasca pelaksanaan PON ke XVIII, stadion yang menghabiskan dana Rp 1 triliun ini seakan tak bertuan. Biasanya, sejak sore hingga malam, pedagang kaki lima memajang lapaknya di sekitar stadion.
Tidak ada penanggung jawab pengamanan stadion. Maka jadilah, kini stadion itu tempat maksiat. Apalagi tempatnya sangat 'nyaman', luas dan sepi. Pernah ditangkap basah oleh pedagang dan warga sekitar, orang berhubungan intim di pos.
Penguasa dari stadion itu adalah anak-anak muda. Termasuk di antaranya geng motor binaan Klewang (57). Mereka memperkosa korbannya di salah satu ruangan di stadion tersebut.
Halaman 2 dari 6