"Itu karena kurangnya figur keteladanan. Jadi banyak orang bilang toleransi, itu hanya bilang saja. Tapi tidak ada figur toleransi," ujar Bhante usai acara peringatan Hari Waisak di Taman Museum Fatahillah, Jakarta Barat, Minggu (12/5/2013).
Menurut Bhante, sebenarnya yang diperlukan dalam bermasyarakat adalah keteladanan, baik dalam politik, beragama, maupun bermasyarakat. Jadi para pemimpin mampu memberi keteladanan kepada umatnya. Karena kurangnya keteladanan, jadi muncul krisis dan permasalahan di masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konflik sektarian di Myanmar yang melibatkan warga penganut Budha dengan penganut Islam, terutama yang berasal dari Rohingya, telah memakan banyak korban jiwa. Ratusan warga Rohingya tewas dan ribuan orang lainnya terpaksa mengungsi karena serangan brutal yang dilakukan para ekstremis yang menyebut dirinya pengikut Budha.
Para ekstremis ini menyerang warga muslim dan membakar rumah-rumah serta masjid-masjid di lingkungan mereka. Pemerintah Myanmar pun dituding gagal dalam melindungi warganya yang penganut Islam.
(rmd/mad)