Ini Modus-modus Pencucian Uang ala Koruptor

Ini Modus-modus Pencucian Uang ala Koruptor

- detikNews
Sabtu, 11 Mei 2013 13:07 WIB
Jakarta - Banyak cara dilakukan koruptor untuk menyembunyikan aset hasil korupsinya, salah satunya menyebar ke beberapa orang. Wakil ketua PPATK Agus Santoso menjabarkan beberapa modus dan kasus. Apa saja?

"Dalam catatan PPATK, memang modus yang dilakukan selalu menyebar ke banyak orang, bisa dari satu orang ke dua orang sampai lima orang dan lebih," kata Agus Santoso usai berdiskusi di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakpus, Sabtu (11/5/2013).

"Bisa dikasih perhiasan atau disumbangkan, kalau yang mainnya pendek tentu tambah ketahuan karena mudah ketahuan, tapi ada juga yang ke luar negeri," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara spesifik, Agus memerinci hal itu menjadi beberapa lingkaran orang-orang yang bisa dijadikan tempat pencucian uang dari hasil korupsi.

"Biasanya di ring satu yang menggunakan keluarga, anak, istri, adiknya, karena mereka tidak bisa percaya kepada orang lain. Ring kedua biasanya ajudan, stafnya, sopir, atau pembantu karena masih ada hubungan kenal. Ring ketiga, kalau dia punya kegiatan di lingkungan dengan kegiatannya," bebernya.

Ia kemudian menjabarkan satu contoh modus lain temuan PPATK yaitu okmum pejabat yang mencuci uang dengan membelikannya menjadi aset tanah.

"Ada seorang pejabat dia mencuci uang dengan membeli kebun cokelat di Irian, Maluku, kebun sawit di Sumatera dan Kalimantan. Kita tahunya ada aliran dana dari ini ke notaris, kemudian notaris ini yang menghubungi notaris di daerah untuk beli kebun itu," ucap Agus.

Ia menilai modus-modus pencucian uang makin canggih, satu orang bahkan bisa terang-terangan mempunyai 148 perusahaan. Atau ada modus unik lain, yaitu uang gratis bagi pasien.

"Rumah sakit atau klinik 24 jam, mereka yang ke dokter pulangnya dikasih uang. Jadi memang setiap profesi mesti diatur, kita hargai profesi tapi harus ada kesadaran," tuturnya.

Soal Fathanah dan perempuan cantik, itu modus yang mana?

"Itu tangan kanan seperi AF, ini belum tentu jujur (menerima) dan menjadi bagian dia. Tapi yang harus dicatat juga penyidikan KPK kejar perempuan (AF) bukan dengan tujuan yang melulu pencucian uang, tapi ada target lain yaitu untuk membuktikan ini tangan kanan orang yang dituduh," jawabnya.

(bal/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads