Alert!! Stop Konsumsi Sirip Ikan Hiu

Alert!! Stop Konsumsi Sirip Ikan Hiu

- detikNews
Jumat, 10 Mei 2013 18:14 WIB
Launching program #SOSharks (Edo/ detikcom)
Jakarta - Sebagai top predator di laut, keberadaan hiu mulai terancam punah. World Wildlife Fund (WWF) bersama pemerintah dan kalangan masyrakat mengajak untuk 'stop konsumsi sirip hiu'. Berdasarkan data Food Agriculture Organization (FAO) Indonesia termasuk urutan teratas dari 20 negara penangkap hiu.

"Save our Sharks (#SOSharks) sebgai bentuk kampanye kita, untuk peduli menghentikan pedagangan produk hiu," ujar Kordinator program penangkap ikan WWF Indonesia, Hafizh Adyas dalam konfrensi pers #SOSharks, di Anomali Cafe, Jumat (10/5/2013).

Hafizh mengatakan pihaknya berusaha membangun pola pemikiran di masyrakat untuk tidak memakan sirip ikan hiu. Sehingga peran aktif masyarakat bisa bantu kampanye tersebut

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga dengan begitu kita menekan angka permintaan pasar untuk konsumsi sirip ikan hiu," tuturnya.

Hafizh mengatakan hiu merupakan sebagai salah satu spesies yang populasinya terancam punah.

"Dengan melonjaknya jumlah permintaan, menyebabkan terjadi penangkapan besar-besar. Dalam data FAO menunjukan Indonesia berada pada urutan teratas dari 20 negara penangkap hiu terbesar dunia," tuturnya.

Berdasarkan data yang dilansir FAO dan dikutip sebagai sumber WWF, setidaknya di dunia ini ada sekitar 20 negera penangkap hiu. Dan indonesia masuk dalam peringkat pertama dengan jumlah tangkapan 109.248 Hiu, yang dikuti oleh India 74.050 Hiu, Spanyol 59.777 Hiu, Taiwan 47.635 Hiu, Mexico 33.971, Amerika Serikat 30.866, dan seterusnya.

Hafizh mengatakan berdasarkan hasil survey di lapangan oleh pihaknya salah satu nelayan aktif yang menangkap ikan hiu berada di Bali.

"Kita memilki foto dokumentasi, bagaimana hiu tersebut dipotong siripnya dalam keadaan hidup lalu dibuang, umumnya mereka memiliki motif karena ekonomi," tuturnya

Dalam kesempatan ini setidaknya ada 20 publik figure yang ikut menyuarakan dalam kampanye penyelamatan #SOShark. Ringgo Agus Rahman sebagai seorang penyelam dan pencinta bahari ia menyuarakan hiu merupakan top predator yang memiliki daya tarik sendiri bagi penyelam.

"Hiu jahat itu cuma ada di film, Kemunghkinan orang meninggal karena hiu 1 berbandiung 300 juta lebih tinggi dari kemungkinan orang meninggal kjarena kecelakaan," kata Ringgo.

Ringo mengatakan pada dasarnya sebagai top predator ekositim laut, justru ikan hiu yang lebih sering dibantai oleh manusia.

"Tiap tahunya lebih dari 100 juta, ekor, so jangan pernah mekan hiu dalam bentuk apapun," imbuhnya.

Lain hal dengan Ringgo, Daniel Mananta sebagai artis yang memiliki keturunan orang etnis Cina, Mulai saat ini ia akan berhenti makan sirip ikan Hiu dan mengajak saudar-saudaranya untuk tidak konsumsi ikan tersebut.

"Don't eat sharks, don't be a loser, ada 3 fakta, satu Hiu sudah hampir punah, dua banyak nelayannan memotong sirip ikan bayi hiu, dan tiga saat ini orang sukses dan pintar sudah tidak mau makan sirip ikan hiu," tandas Daniel.

(edo/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads