Pemberitaan yang menyebut-menyebut pesantren itu teah membuat orangtua santri cemas. Puluhan orang tua santri panik menelepon bahkan ada yang datang untuk menjemput.
Kepala Sekolah Endang suhendi pun memberikan pernyataan yang membantah pesantrennya ada hubungannya dengan penyergapan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, di pesantren tersebut ada sekitar 1.400 santri yang mondok (menginap-red). Sehingga adanya kejadian tersebut mengagetkan seluruh santri.
"Ada media yang menyebut lokasi terjadi di pesantren kami sehingga kami merasa terusik karena dihubung-hubungkan. Selama ini kami begitu ketat menjaga supaya tidak ada tamu gelap," tuturnya.
Akibatnya, kemarin para orang tua banyak yang menelepon pihak pesantren untuk menanyakan keadaan anaknya.
"Kami sibuk menerima telepon, bahkan ada orang tua yang datang untuk menjemput. Karena ada media yang menyebut kejadian terjadi di pesantren. Tapi untungnya, tidak ada santri yang sampai dibawa pulang," katanya.
Ia menuturkan, aktivitas di pesantren berjalan seperti biasa meski ada kejadian tersebut.
(tya/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini