Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto menjelaskan, peristiwa itu dilaporkan oleh korban pada tanggal 5 Oktober 2012 berdasarkan nomor laporan LP/3444/X/2012/PMJ/Ditreskrimsus.
"Korban melapor setelah mengalami kerugian sebesar Rp 109.074.000 setelah bertransaksi via internet, di mana korban bermaksud menyewa alat berat yang terpasang dalam sebuah iklan di internet," kata Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (8/5/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ditemukan beberapa barang bukti dan surat yang ada kaitannya dengan tindak pidana yang dimaksud seperti seperangkat komputer," kata Rikwanto.
Sementara itu, Kasubdit Cyber Crime Polda Metro Jaya AKBP Audie S Latuheru menjelaskan modus operandi yang dilakukan tersangka adalah dengan memasang iklan palsu di dalam situs jual-beli gratis olx.co.id.
"Tersangka memasang iklan seolah-olah menawarkan penyewaan alat berat seperti crane, excavator, bulldozer dan lain-lain," kata Audie.
Dalam iklan tersebut, tersangka menggunakan nama perusahaan PT Abhipatra Mudawana yang berkantor di Jl Semper Barat Raya No 21-22, Cilincing, Jakarta Utara. Dalam iklan tersebut, tersangka memasang foto alat-alat berat.
"Untuk meyakinkan calon korban, tersangka memasang nomor telepon dengan contact person bernama Syahrul Azis. Di situ juga tertera alamat email pt.abhipatramudawana@gmail.com," kata dia.
Untuk lebih meyakinkan lagi, tersangka mencantumkan blog perusahaan pt-abhipatramudawana.blogspot.com. "Sehingga korban digiring untuk mengklik blog tersebut," katanya.
Di dalam blog tersebut, tercantum daftar harga sewa alat-alat berat dengan terperinci. Korban yang tertarik kemudian menghubungi tersangka dan melakukan pembayaran uang sewa alat berat jenis crane sebesar Rp 109.074.000.
"Namun, hingga korban melapor, alat berat tidak dikirim oleh tersangka," kata dia.
Atas perbuatannya itu, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan dan Pasal 28 ayat 1 UU RI No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
(mei/lh)