"Protes dari DPP Partai Golkar bahwa kami merasa tim verifikasi KPU bekerja tidak kompak," kata Wasekjen Golkar, Nurul Arifin, kepada detikcom, Rabu (8/5/2013).
Nurul memberi contoh 10 bakal caleg yang diseleksi oleh KPU. 10 Caleg itu mengikuti tes kesehatan di rumah sakit yang sama dan dilakukan bersama-sama, hasilnyapun sama bagus, namun 2 dari 10 caleg tersebut dinyatakan tidak lolos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurul menilai ada diskriminasi yang dilakukan KPU dalam meloloskan seorang bacaleg. KPU diminta memperbaiki hal tersebut.
"Kabar dari LO kami, bahwa satu dapil ditangani beberapa orang sehingga prinsip kerjanya berbeda dan imbauan agar tim verifikasi KPU bekerja tidak diskriminatif," tuturnya.
Tak semua caleg Golkar lolos hasi verifikasi KPU. Dari 560 bakal caleg yang diajukan, 202 caleg dinyatakan belum lolos.
(trq/van)